Rupiah Makin Melemah Tembus 15.600 per Dolar AS

KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. Rupiah siang ini melemah seiring mayoritas mata uang Asia lainnya.
Penulis: Agustiyanti
21/10/2022, 11.40 WIB

Ia mengatakan, depresiasi rupiah saat ini bukan mencerminkan penurunan karena fundamental rupiah tetapi didominasi sentimen eksternal. Dolar AS terus menguat di tengah perhatian pasar tertuju pada sentimen terbaru kenaikan suku bunga The Fed. 

"Pejabat The Fed juga melanjutkan retorika hawkish mereka, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa permintaan pasar kerja AS tetap kuat dan tekanan inflasi mungkin belum mencapai puncaknya," kata Ibrahim.

The Fed dijadwalkan kembali menggelar pertemuan pembuat kebijakan awal pekan depan. Mayoritas pasar berekspektasi kenaikan suku bunga 75 bps akan kembali diambil.

Gubernur BI Perry Warjiyo memutuskan untuk menaikkan suku bunga usai menggelar Rapat Dewan Gubernur, kemarin (20/10).  Ia mengatakan, kenaikan suku bunga dilakukan untuk menurunkan inflasi ke sasaran target 2% hingga 4% lebih cepat, yakni pada paruh pertama tahun ini. 

Selain itu, menurut dia, kenaikan bunga dibutuhkan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan nilai fundamentalnya. Nilai tukar rupiah belakangan melemah akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Meski demikian, menurut dia, depresiasi rupiah masih lebih baik dibandingkan banyak negara lain.

Halaman: