Kemenkeu Masih Yakin Ekonomi 2023 Tumbuh 5% Meski di Bawah Target

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Ilustrasi. Permintaan domestik diperkirakan masih solid, antara lain ditopang pertumbuhan ekspor yang tertolong oleh diversifikasi dagang.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
6/12/2022, 11.42 WIB

"Dengan komposisi sekarang, ada fenomen shifting, Cina memang masih tumbuh tetapi melambat, tetapi pertumbuhan ekspor ke India selama 10 bulan tahun ini sudah 83%. Shifting ekspor ini terlihat ke India, Korea Selatan, dan Jepang," kata dia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya menyebut target pertumbuhan ekonomi 5,3% pada tahun depan terlalu ambisius seiring tantangan global yang semakin besar.  "Dengan tantangan tahun depan, asumsi pertumbuhan ekonomin dalam APBN 2023 sebesar 5,3%, itu sangat ambisius,," kata Sri Mulyani dalam acara Rapimnas KADIN 2022, Jumat (2/12).

Ia menyebut rospek ekonomi di banyak negara terutama di negara-negara maju juga melemah. Berbagai risiko tersebut dikhawatirkan ikut merambat ke dalam negeri dan melukai berbagai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sri Mulyani khawatir pertumbuhan ekspor tahun depan tidak akan setinggi tahun ini seiring pelemahan ekonomi negara-negara dunia. Investasi juga berisiko melambat seiring suku bunga tinggi dan pelemahan nilai tukar. Konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari separuh ekonomi Indonesia juga dikhawatirkan akan terdampak oleh kenaikan harga pada tahun depan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said