Sri Mulyani: Pembengkakan APBN karena Pandemi Bisa Bangun 2 IKN

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut gelombang pandemi memberikan dampak besar pada anggaran pemerintah.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
26/1/2023, 16.44 WIB

Pandemi Covid-19 membuat anggaran pemerintah pada 2020 membengkak. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, pembengkakan anggaran tersebut mencapai dua kali lipat kebutuhan untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang ditaksir mencapai Rp 400 triliun. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani bercerita bagaimana gelombang pandemi memengaruhi anggaran pemerintah. Sebelum pandemi, pemerintah merancang defisit anggaran hanya Rp 307,2 triliun dengan kebutuhan pembiayaan anggaran Rp 741,8 triliun pada 2020. 

Namun, pandemi membuat defisit anggaran membengkak. Pemerintah pun menaikkan target defisit menjadi Rp 1.039 triliun dan target pembiayaan anggaran menjadi Rp 1.645 triliun pada 2020 meski realisasinya sesuai LKPP sebetulnya lebih rendah. 

"Defisit naiknya hampir 2,5 kali lipat dan kebutuhan pembiayaan kita mencapai Rp 1.600 triliun, itu saya sampaikan kepada presiden, peningkatan hingga Rp 900 triliun pada pembiayaan itu sudah bisa dapat dua IKN," kata Sri Mulyani dalam acara Rakornas PC-PEN, Kamis (26/1).

Pembiayaan anggaran umumnya dipahami sebagai upaya pemerintah menutup defisit anggaran lewat penarikan utang baru. Meski demikian, besaran nominal pembiayaan angggaran sebetulnya bukan hanya dipengaruhi dari sisi kebutuhan penarikan utang untuk menutup defisit, tetapi juga komponen pembiayaan investasi hingga penjaminan pemerintah. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said