Pasar Khawatir Ada Kejutan Baru The Fed, Rupiah Melemah Pagi Ini

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
31/1/2023, 09.39 WIB

Rilis terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) yang merevisi ke atas prospek pertumbuhan ekonomi global 2023 diharap bisa memberi efek positif ke rupiah. Meski demikian Lukman menyebut sentimen ini kemungkinan baru terefleksi setelah pertemuan The Fed besok.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih akan terkonsolidasi pada perdagangan hari ini. Kecenderungan rupiah menguat terbatas ke arah Rp 14.940, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.000 per dolar AS.

Pelaku pasar menantikan pernyataan terbaru gubernur The Fed, Jerome Powell pada rapat besok. Ada peluang Powell kembali mempertegas pandangan hawkish bank sentral, dengan mempertahankan suku bunga tinggi demi menahan inflasi AS. 

Sementara, penguatan rupiah hari ini akan terbantu oleh data terbaru yang menunjukan aktivitas ekonomi di China semakin menggeliat. Aktivitas manufaktur dan jasa di Cina secara mengejutkan ekspansi pada Januari, setelah bulan sebelumnya masih mencatat kontraksi.

"Ini selaras dengan ekspektasi pasar sebelumnya bahwa potensi resesi perekonomian global mungkin tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya," kata Ariston dalam catatannya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said