BI Waspadai Ketidakpastian Ekonomi Global Kembali Meningkat

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) bersiap memberikan keterangan sebelum konferensi pers penetapan suku bunga acuan di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
22/6/2023, 17.29 WIB

Bank Indonesia atau BI mewaspadai ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat. BI masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,7%.

"Ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat dengan kecenderungan risiko pertumbuhan yang melambat dan kebijakan suku bunga moneter di negara maju yang lebih tinggi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/6).

Perry menyebut risiko perlambatan ekonomi global terutama datang dari Amerika Serikat dan Cina. Di AS, tekanan inflasi masih tinggi terutama karena keketatan pasar tenaga kerja.

Namun kondisi ekonomi cukup baik dan tekanan stabilitas sistem keuangan (SSK) yang mereda. BI memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunganya ke depan.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Cina tidak sekuat prakiraan meski sudah menempuh pelonggaran kebijakan restriksi Covid-19. Inflasi yang rendah mendorong pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentralnya.

Meski demikian masih ada harapan dari pemulihan ekonomi di negara berkembang lain. Perry menyebut perekonomian India tetap kuat didorong oleh permintaan domestik dan ekspor jasa.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said