Indonesia Terbitkan Sukuk Ritel Hijau Rp 21,8 triliun dari 2019 - 2022

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pidato saat Seminar on Energy Efficient Mortgage (EEM) Development throughout ASEAN Countries di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Seminar tersebut merupakan rangkaian jelang pertemuan ke-2 tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN (AFMGM).
Penulis: Antara
27/11/2023, 17.52 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pemerintah Indonesia telah menerbitkan sukuk ritel hijau (retail domestic green sukuk) senilai Rp 21,8 triliun sejak 2019 hingga 2022 dalam rangka mengatasi perubahan iklim.

Selain sukuk ritel, Indonesia juga menerbitkan sukuk hijau global mencapai US$ 5 miliar sejak 2018 hingga 2022.

"Kita juga mengembangkan instrumen fiskal dan keuangan di dalam rangka mengatasi isu climate change. Salah satunya adalah dalam bentuk instrumen green bond atau juga yang kita combine dengan sukuk atau syariah based instrument," kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Senin (27/11). 

Dalam acara World Bank yang bertemakan Climate Change and Indonesia's Future: An Intergenerational Dialogue itu, Menkeu Sri Mulyani menyampaikan, bahwa penerbitan sukuk hijau (green sukuk) tersebut mampu mengurangi emisi hingga sekitar 10,5 juta ton CO2e.

Adapun rinciannya terdiri 5,7 juta ton setara karbon dioksida (CO2e) pada 2018, 3,2 juta ton CO2e pada 2019, 1,4 juta ton CO2e pada 2020 dan 202.674 ton CO2e pada 2021, sehingga total mencapai sekitar 10,5 juta ton CO2e.

Halaman:
Reporter: Antara