Sri Mulyani Ungkap Peran PSN dan IKN Dongkrak Investasi RI

Arief Kamaludin | Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani
7/2/2024, 20.07 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, bahwa pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi Indonesia mencapai 4,4% secara tahunan (yoy) pada 2023. Nilai itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN), aktivitas belanja modal pemerintah, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sektor swasta turut andil menjaga kinerja positif investasi,"kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Rabu (7/2).

Selain itu, kondisi infrastruktur yang semakin meningkat, kinerja ekonomi makro yang sangat baik, serta stabilitas sosial politik yang terjaga menjadi faktor utama menjaga keyakinan pelaku usaha untuk berinvestasi.

Selanjutnya, ekspor riil pada triwulan IV 2023 juga tumbuh positif di angka 1,64% dan 1,32% secara tahunan, didorong oleh meningkatnya ekspor barang migas dan jasa serta peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.

Kemudian volume ekspor nonmigas, ekspor kendaraan dan bahan bakar mineral juga turut tumbuh disepanjang tahun 2023. Di sisi lain, impor barang pada triwulan IV 2023 masih terkontraksi sebesar 1,65% secara tahunan.

Di sisi produksi, pertumbuhan positif juga tercatat di seluruh sektor lapangan usaha baik di triwulan IV 2023 maupun di sepanjang tahun 2023. Kontributor terbesar dari pertumbuhan tersebut adalah sektor manufaktur, perdagangan, pertanian, dan pertambangan.

Mobilitas Masyarakat Meningkat

Sementara itu, peningkatan mobilitas masyarakat juga telah mendorong pertumbuhan sektor transportasi sepanjang tahun 2023. Sejalan dengan itu, sektor akomodasi dan makan minum juga tumbuh positif sebesar 10,01% secara tahunan.

Penyelenggaraan berbagai acara baik level nasional maupun internasional mendorong daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata. Peningkatan mobilitas juga dipengaruhi oleh musim liburan nataru dan persiapan penyelenggaraan pemilu.

Secara spasial, meskipun seluruh wilayah mencatatkan pertumbuhan positif, namun wilayah berbasis hilirisasi masih terus mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional, seperti Sulawesi, wilayah Maluku dan Papua tumbuh tinggi masing–masing 6,37% dan 6,94%.

"Hal ini didorong oleh produk-produk hilirisasi mineral. Hal serupa juga terjadi di Wilayah Kalimantan, Jawa dan Sumatera," ujar Sri Mulyani.

Pemerintah Pantau Perlambatan Ekonomi Dunia

Dengan begitu, pemerintah tetap akan terus memantau risiko perlambatan perekonomian dunia yang diperkirakan masih berlanjut pada 2024. Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Januari 2024, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,1% pada 2023 dan 2024.

Dari sisi domestik, inflasi yang diperkirakan relatif stabil, dampak dari penyelenggaraan Pemilu 2024 terhadap konsumsi mayarakat maupun konsumsi pemerintah, serta kebijakan sektor perumahan yang sudah digulirkan pemerintah pada triwulan IV 2023 akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan 2024.

Berdasarkan dinamika global dan potensi perekonomian domestik tersebut, perekonomian Indonesia diperkirakan masih tumbuh kuat pada 2024 sebesar 5,2%.

"Sejalan dengan hal tersebut, APBN 2024 berperan untuk meredam gejolak eksternal dan diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan," kata Sri Mulyani.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari