BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Capai 464 Ribu Orang

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Suasana permukiman padat di Kawasan Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/7/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah penduduk miskin turun 0,68 juta jiwa menjadi 25,27 juta jiwa pada Maret 2024 atau menurun 0,33 persen dibandingkan Maret 2023.
3/7/2024, 17.33 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di Jakarta menurun dalam tiga tahun terakhir setelah pandemi Covid-19.

Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Nurul Hasanudin memaparkan tingkat kemiskinan pada Maret 2024 mencapai 4,3% dengan jumlah penduduk miskin 464.930 orang atau berkurang 12.900 orang dibandingkan Maret 2023.

"Tingkat kemiskinan DKI Jakarta menempati urutan ke-3 terendah secara nasional setelah Bali dan Kalimantan Selatan," kata Hasanudin dalam siaran yang disaksikan melalui akun YouTube BPS DKI Jakarta, Selasa (2/7).

Hasanudin merinci persentase jumlah penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024 turun sebesar 0,14% dibandingkan Maret 2023.

Tren angka kemiskinan ekstrem di Jakarta turun (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.)

Berdasarkan catatan BPS DKI Jakarta, tren penurunan angka kemiskinan terjadi dalam tiga tahun terakhir, yakni sebesar 4,69% pada Maret 2022. Kemudian 4,44% pada Maret 2023 dan 4,3% pada Maret 2024.

Tren penurunan angka kemiskinan ini dipengaruhi oleh sejumlah indikator, yakni tingkat pengangguran terbuka yang mengalami penurunan menjadi 6,03% pada Februari 2024.

Kemudian, konsumsi rumah tangga tumbuh lebih cepat pada kuartal I-2024, serta laju inflasi umum periode Maret 2023-Maret 2024 sebesar 2,18% yang relatif kecil dan terkendali.

"Pertumbuhan ekonomi terus tumbuh dengan laju pertumbuhan pada triwulan I-2024 sebesar 4,78%," kata Hasanudin.

Selain itu, dia juga menyebut bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah telah berhasil mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin di Jakarta.

Reporter: Antara