Inflasi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi, Rupiah Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Fauza Syahputra|Katadata
Petugas menghitung sejumlah uang pecahan dolar AS di Dewata Inter Money Changer, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Penulis: Rahayu Subekti
14/8/2024, 09.37 WIB

Sejumlah analis memperkirakan pergerakan rupiah hari ini masih berpeluang untuk menguat. Pada perdagangan sore kemarin (13/8), mata uang rupiah ditutup menguat tajam 122 poin ke level 15.832 per dolar AS dan diproyeksikan kembali perkasa hari ini, Rabu (14/8).

“Rupiah bisa mendapatkan booster lagi hari ini terhadap dolar AS karena data producer price index AS Juli 2024 semalam dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar 0,1% versus 0,2%,” kata pengamat psar uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id.

Dia menjelaskan hasil tersebut memperkuat peluang pemangkasan suku bunga acuan AS sehingga dolar AS bergerak melemah. Indeks dolar AS pada pagi ini juga berada pada kisaran 102,60-an di bawah pergerakan pagi kemarin yang di kisaran 103,20-an.

Berdasarkan data Bloomberg hari ini pukul 08.57 WIB, rupiah terpantau terus menguat terhadap dolar AS. Rupiah berada pada level 15.714 per dolar AS yang menunjukan penguatan 118,50 poin atau 0,75%.

Ariston menambahkan, sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat menguat pagi ini karena peluang pemangkasan suku bunga acuan AS yang semakin terbuka. Sementara indeks saham Asia juga terlihat menghijau.

“Potensi penguatan rupiah bisa ke arah 15.760 dengan potensi resisten di kisaran 15.850 per dolar AS hari ini,” ujar Ariston.

Sementara itu, analis komoditas dan pasar uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan menguat terhadap dolar AS. Terlebih dolar AS mengalami pelemahan setelah data inflasi produsen AS yang jauh lebih rendah dari perkiraan.

“Namun investor masih menantikan data inflasi konsumen AS malam ini. Rupiah bisa berkisar 15.700 hingga 15.800 per dolar AS,” kata Lukman.

Senada dengan keduanya, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memproyeksikan peluang penguatan rupiah hari ini. Fikri memperkirakan penguatan rupiah bisa berlanjut pada kisaran 15.705 hingga 15.905 per dolar AS.

Reporter: Rahayu Subekti