Keganjilan Rencana Anggaran Jumbo Alutsista Kementerian Prabowo

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista).
Penulis: Safrezi Fitra
3/6/2021, 06.00 WIB

Anggaran Pertahanan Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Berdasarkan data APBN Kementerian Keuangan, belanja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) merupakan belanja kementerian yang terbesar dalam 10 tahun terakhir. Anggaran Kemenhan bertambah setiap tahun.

Di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir tahun ini pun kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto ini masih mendapatkan alokasi anggaran besar. Anggaran Kemenhan tahun ini 66% lebih tinggi dibandingkan anggaran Kementerian Sosial yang bisa digunakan untuk memberantas kemiskinan.

Pada 2021, Kemenhan mendapatkan alokasi pagu belanja sebesar Rp 136,99 triliun, merupakan belanja terbesar kedua setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Namun, dari anggaran yang besar tersebut, alokasi yang paling besar (55,6%) untuk dukungan manajemen.

Sementara alokasi untuk alutsista hanya Rp 16,89 triliun. Untuk pengadaan alutsista sebesar Rp 9,3 triliun. Kemudian modernisasi serta pemeliharaan dan perawatan alutsista untuk TNI AD sebesar Rp 2,65 triliun, TNI AL Rp 3,75 triliun, dan TNI AU Rp 1,19 triliun.  

Tahun lalu anggaran Kemenhan mencapai Rp 131,18 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan anggaran infrastruktur yang dialokasikan untuk Kementerian Pekerjaan Umum yang hanya Rp 120,22 triliun. Saking tingginya, anggaran Kemenhan untuk kepentingan militer ini mencapai hampir 38 kali anggaran untuk pembangunan daerah tertinggal. Pada 2020, anggaran Kementerian pembangunan daerah tertinggal hanya Rp 3,49 triliun.

Pada 2009 hingga 2011, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi kementerian dengan alokasi anggaran paling tinggi. Setahun kemudian, posisinya digeser Kementerian Pekerjaan Umum. Pada 2013 dan 2014, Kementerian Pertahanan mulai mendapat alokasi paling besar, yakni Rp 87,7 triliun.

Tahun kedua pemerintahan Jokowi periode pertama pada 2015, Kementerian Pekerjaan Umum  mendapatkan alokasi anggaran paling besar. Namun, ini hanya berlangsung satu tahun, kemudian balik lagi ke Kementerian Pertahanan hingga 2020. Berdasarkan data Global Fire Power 2021, anggaran pertahanan negara Indonesia menduduki peringkat 31 terbesar dari total 140 negara di dunia. Indonesia berada di urutan nomor dua di ASEAN, setelah Singapura.

 
Halaman: