5 Cerita Dongeng Pendek Sarat Makna dan Pesan Moral

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Pendongeng Kak Resha bersama bonekanya bercerita di hadapan sejumlah siswa Paud di Pos Paud Bougenvile, Cisalak, Depok, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021). Pegiat gerakan literasi Kak Resha mengajak siswa Paud belajar ibadah puasa serta mengenalkan keberagaman hayati dengan mendongeng menggunakan boneka karakter hewan.
Penulis: Praba Mustika
Editor: Safrezi
22/11/2021, 14.28 WIB

Si anak kambing pun heran, ia merasa bahwa ibunya belum lama meninggalkan rumah tapi kenapa ia mendengar lagu tersebut.

Anak kambing tersebut, kemudian mengintip dari balik jendela dan terkejut karena yang dilihatnya bukan si ibu kambing melainkan seekor serigala.

Meski takut dan merasa terancam, anak kambing itu pun dengan cerdik berteriak dan membuat suara gaduh dari dalam rumah.

Teriakan anak kambing dan suara gaduh yang ia buat membuat binatang lain datang ke rumahnya dan membuat serigala pergi, berlari dari rumah tersebut.

Dongeng singkat tentang serigala dan anak kambing yang cerdik, memberi pesan kepada anak agar mereka tidak mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal.

4. Dongeng Kelinci yang Sombong dan Kura-Kura

Cerita dongeng pendek tentang kelinci yang sombong dan kura-kura ini jadi salah satu cerita dongeng singkat, yang cukup populer. Lantas, bagaimana kisahnya?

Di dalam sebuah hutan rimba, hiduplah berbagai hewan. Di antara banyaknya hewan di dalam hutan rimba itu, ada seekor kelinci yang sangat sombong. Kelinci itu dengan sombongnya mengatakan bahwa ialah hewan yang bisa berlari paling cepat di hutan ini.

“Aku adalah kelinci, hewan yang larinya paling cepat di hutan ini. Tidak ada yang bisa mengalahkan kecepatanku berlari,” kata kelinci dengan sombongnya.

Seluruh hewan di hutan itu pun, sudah tahu betapa sombongnya kelinci itu. Namun memang hanya kelinci hewan yang larinya paling cepat di antara hewan lain di hutan rimba tersebut. Banyak hewan yang sudah ditantang lomba lari oleh kelinci, tapi tidak ada yang berani.

Sampai suatu ketika seekor kura-kura tua bijaksana yang menerima tantangan kelinci untuk berlomba lari. Seisi hutan tahu, kura-kura tua itu sangat lambat, dan menerima tantangan lomba lari si kelinci hanya membuang-buang waktu saja.

“Hai kelinci, aku mau menerima tantanganmu untuk adu lomba lari,” kata si kura-kura tua yang bijaksana. Kelinci menertawakan si kura-kura tapi ia setuju untuk beradu cepat dengannya.

Hari yang dinanti tiba, pertandingan lomba lari antara kelinci sombong dan kura-kura tua yang bijaksana pun segera dimulai. Keduanya telah bersiap di posisi start. Seluruh hewan di hutan rimba itu berkumpul untuk menyaksikan perlombaan.

“Hai kura-kura, kamu berlari duluan saja, Aku akan menunggu sampai jarakmu cukup jauh,” kata kelinci mengejek kura-kura. Perlombaan pun dimulai dengan kura-kura yang, dengan susah payah berlari. Kelinci sombong itu masih diam saja di garis start.

Tak lama, kelinci sombong itu pun melesat cepat bagai kilat, mendahului kura-kura yang baru saja berjalan beberapa langkah. Saking cepatnya berlari, kelinci pun hampir tiba di garis finis. “Ah, aku sudah mau sampai di garis finis, tapi kura-kura belum juga terlihat. Lebih baik, Aku bersantai dulu saja, sambil menunggu kura-kura,” Kelinci pun memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon yang rindang, sampai ia ketiduran.

Sementara itu, si kura-kura tetap meneruskan langkahnya. Perlahan, ia pun hampir sampai di garis finis. Kelinci pun masih tertidur pulas di bawah pohon.

Tak lama kemudian kelinci terbangun dan melihat bahwa si kura-kura sudah tinggal satu langkah lagi menuju garis finis. Ia pun bergegas menyiapkan diri dan kembali berlari mengejar kura-kura. Namun sayangnya, ia tak punya waktu untuk menyusul kura-kura yang sudah menyelesaikan lomba, tepat satu detik sebelum kemudian kelinci menyusul di belakangnya.

“Ah tidak, Aku tidak mungkin kalah dari si kura-kura yang lambat ini!” Kata si kelinci menunjukkan rasa kecewa. Hewan lain yang menyaksikan perlombaan pun tak menyangka, akhirnya ada yang mengalahkan kelinci di lomba lari.

Kelinci yang sombong itu pun akhirnya sadar, bahwa ia salah telah meremehkan kura-kura. Ia sadar, seharusnya ia tidak boleh meremehkan siapapun meski ia adalah hewan tercepat di hutan.

Dari cerita dongeng singkat tentang kelinci yang sombong dan kura-kura tua bijaksana di atas, anak bisa mendapat pesan moral yang sangat bagus. Orang tua bisa memberi tahu anak, agar tidak boleh sombong meski memang ia mampu. Anak juga bisa mendapat pelajaran bahwa tidak boleh meremehkan orang lain, malah harus bisa menghargai orang lain.

5. Burung Merpati dan Semut

Pada suatu hari, seekor semut yang sedang mencari makan tergelincir dan masuk ke dalam sungai. Semut berteriak minta tolong, karena ia hampir tenggelam di sungai tersebut.

Di waktu yang bersamaan, pagi itu seekor burung merpati sedang terbang menikmati udara di atas sungai. Ketika sedang terbang menikmati udara pagi yang segar, burung merpati juga mendengar suara teriakan minta tolong.

Burung merpati pun mencari di mana sumber suara tersebut. Ya, itu adalah teriakan semut yang hampir tenggelam di sungai. Dengan segera, burung merpati pun menghampiri semut tersebut dan membantu mengangkat tubuh kecil semut keluar dari air.

“Terima kasih hai burung merpati. Kalau tidak ada kamu, mungkin Aku sudah tenggelam di sungai ini,” kata semut. Burung merpati pun menjawab “Iya semut, lain kali kau berhati-hatilah,”

Beberapa waktu berselang, seekor semut yang sedang mencari makan di pinggir sungai tak sengaja melihat seorang pemburu yang sedang mengincar burung merpati. Semut kaget, karena merpati yang jadi incaran pemburu itu adalah yang menyelamatkannya waktu ia hampir tenggelam di sungai.

Semut pun dengan segera menghampiri pemburu yang juga sudah bersiap menembak burung merpati. Setelahnya, semut menggigit kaki si pemburu itu dengan sangat keras, dan membuat pemburu tersebut kaget dan berteriak.

Burung merpati yang sedang santai di atas pohon pun mendengar teriakan pemburu dan langsung bergegas terbang menjauh, untuk menghindari pemburu itu.

Saat sedang terbang, burung merpati melihat seekor semut yang ada di kaki pemburu tersebut. Setelah kondisi aman, burung merpati menghampiri semut dan mengucapkan terima kasih. “Hai semut, terima kasih ya. Kau sangat berani sekali!” Kata burung merpati kepada semut. “Iya merpati, aku hanya ingin balas budi karena kamu telah menolongku saat hampir tenggelam di sungai waktu itu.” Kata semut.

Cerita dongeng singkat tentang burung merpati dan semut di atas tentu memiliki pesan moral dan pengajaran untuk anak. Pelajaran yang bisa diambil adalah agar anak mau saling tolong menolong orang yang sedang dalam kesulitan.

Banyak sekali pesan moral yang bisa diambil oleh anak, dari lima contoh cerita dongeng di atas. Mulai dari cerita dongeng pendek kancil yang mengajarkan anak bahwa kecerdikan bisa mengalahkan kekuatan. Hingga cerita dongeng singkat tentang kelinci yang akhirnya kalah dengan kesombongannya sendiri.

Halaman: