Hadist yang Memuat Ampunan Dosa Saat Ramadhan

Pexels
Ilustrasi, Berdoa
Editor: Safrezi
13/3/2024, 10.19 WIB

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Di dalamnya terdapat banyak mukjizat dan ampunan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh berupa ampunan dosa.

Dalam Al-Qur'an, ampunan (Al-Magfirah) disebutkan dengan menggunakan kata "alif lam" sebanyak dua kali. Sementara kata "maghfirah" (tanpa "alif lam") disebutkan sebanyak tujuh belas kali.

Jika kita menghitung semua bentuk dasar kata-kata tersebut (musytaq), mereka disebutkan sebanyak 234 kali. Oleh karena itu, hampir setiap halaman Al-Qur'an berisi pesan-pesan tentang ampunan.

Berkenaan dengan itu, menarik mengetahui hadist yang memuat pengampunan dari Allah SWT. Simak daftar lengkapnya sebagai berikut.

Hadist yang Memuat Ampunan Dosa Saat Ramadhan 

Berdoa (Pexels)
 

Ampunan dosa saat Ramadhan datang kepada hamba-Nya yang senantiasa beribadah kepada-Nya seperti memperbanyak doa, shalat sunnah, bersedekah, i'tikaf, dan lain sebagainya. Kata 'ramadhan' berasal dari 'ramidha', yang berarti panas dalam bahasa Arab.

Ulama mengaitkan makna panas ini dengan pembakaran atau penghapusan dosa-dosa bagi orang yang berpuasa selama bulan tersebut. Hal ini berdasarkan  hadits Rasulullah dan pandangan ulama yang mendukungnya:

وَقَدْ رَوَى أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّمَا سُمِّيَ رَمَضَانُ لِأَنَّهُ يَرْمِضُ الذُّنُوبَ  

Artinya, “Dan sungguh, Anas bin Malik telah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw telah berkata: Sesungguhnya, dinamakan Ramadhan karena karena membakar dosa.”  

Berikut ini beberapa contoh hadist yang memuat ampunan dosa saat Ramadhan:

1. Hadist Rasulullah SAW Bagi Orang yang Berpuasa dan Shalat Pada Malam Lailatul Qadr

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ وَالْمُحَارِبِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ الَّذِي رَوَاهُ أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مِثْلَ رِوَايَةِ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ أَبِي بَكْرٍ قَالَ وَسَأَلْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَعِيلَ عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ فَقَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُجَاهِدٍ قَوْلَهُ إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَ مُحَمَّدٌ وَهَذَا أَصَحُّ عِنْدِي مِنْ حَدِيثِ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ

Artinya: " Diceritakan kepada kami Hammad, dari Abdulah dan Al-Muharibiy, dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dan melaksanakan shalat malam (tarawih) dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." 

Abu Isa berkata: "Hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Ayyash adalah hadits yang gharib (tidak dikenal), kami tidak mengetahuinya kecuali dari riwayat Abu Bakr bin Ayyash dari Al-A'masy dari Abu Salih dari Abu Hurairah, kecuali hadits dari Abu Bakr." Dia berkata: "Dan aku bertanya kepada Muhammad bin Isma'il tentang hadits ini, dan dia berkata: "Al-Hasan bin Ar-Rabi'ah telah menceritakan kepada kami, dari Abu Al-Ahwas, dari Al-A'masy, dari Mujahid, yang mengatakan bahwa ketika malam pertama bulan Ramadan tiba, dia menyebutkan hadits tersebut." Muhammad berkata: "Ini adalah yang lebih sahih menurut pendapatku daripada hadits Abu Bakr bin Ayyash.".

Shalat Tarawih pertama di Masjid Sheikh Zayed Solo (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/wpa.)
 

2. Dibukakanya Pintu Surga dan Seruan Mengajak Kebaikan

إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ

Artinya:
"Ketika malam pertama bulan Ramadan tiba, setan-setan diikat, jin-jin dihalangi, dan pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada pintu yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga terbuka dan tidak ada yang ditutup. Kemudian seorang pemberi peringatan berseru, "Wahai pencari kebaikan, dekatilah! Wahai pencari kejahatan, jauhilah! Allah membebaskan sejumlah orang dari neraka setiap malam."(HR Tirmidzi).

Shalat Tarawih pertama di Aceh Barat (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wpa.)
 

3. Bulan Penebus Dosa

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ

Artinya:
"Shalat lima waktu, Jum'at ke Jum'at, dan puasa Ramadan ke Ramadan, semuanya dapat menghapus dosa di antara mereka asalkan dijauhi dosa-dosa besar," (HR Muslim).

Demikian 3 hadist tentang ampunan dosa saat Ramadhan yang menginspirasi.