Tata Cara Shalat Gerhana Matahari Lengkap
Shalat gerhana merupakan salah satu jenis shalat sunah yang dilakukan oleh umat Muslim saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, menyebabkan sebagian atau seluruh cahaya matahari terhalang.
Sementara itu gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapai bulan. Kedua sholat sunnah untuk kedua fenomena ini memiliki tata cara yang berbeda.
Shalat gerhana adalah tindakan ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan para sahabatnya turut melaksanakannya. Ada beberapa tata cara shalat gerhana matahari yang perlu diperhatikan agar dapat beribadah dengan tepat.
Anjuran Shalat Gerhana Matahari
Gerhana merupakan peristiwa astronomi yang sudah berlangsung sejak awal penciptaan alam semesta. Saat menyaksikan fenomena ini, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana matahari atau bulan dengan menyertakan niat khusus. Anjuran untuk menjalankan shalat saat mengamati gerhana matahari tersebut sejalan dengan ajaran yang diungkapkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui sebuah hadits:
"Matahari dan Bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdoalah kepada Allah, lalu sholatlah hingga gerhana tersebut berakhir." (HR Bukhari dan Muslim)
Tata Cara Shalat Gerhana Matahari
Selanjutnya, umat Islam perlu memperhatikan tata cara shalat gerhana matahari. Berikut ini tata cara shalat gerhana matahari dan penjelasannya:
Langkah pertama dalam tata cara shalat gerhana matahari adalah berniat. Niat shalat gerhana Matahari dan Bulan dapat diucapkan sesuai dengan yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah itu, memulai shalat dengan takbiratul ihram.
Bacaan niat gerhana matahari tersebut yakni sebagai berikut:
أُصَلَّى السُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تعالى
"Usallī as-sunnata likusoofi ash-shamsi rak'ataini mustaqbilal-qiblati lillahi ta'ālā."
Artinya: "Saya melaksanakan shalat sunnah untuk gerhana matahari dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
Membuka shalat dengan membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan taawudz dan surah Al-Fatihah dengan lantang. Kemudian, membaca surah Al-Baqarah atau surah lain dengan bacaan panjang yang sama, diucapkan dengan lantang.
