Memahami Seluk-beluk Struktur Otot Polos dan Fungsinya

Sumber.belajar.kemdikbud.go.id
Ilustrasi, struktur otot polos.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
25/1/2023, 19.14 WIB

Struktur otot polos tidak seperti jantung atau jaringan rangka karena memiliki lurik yang jelas terlihat pada sel. Sebab sel-sel otot polos diatur dengan cara berbeda dari sel otot lainnya. Pada otot polos, filamen aktin dan miosin tersusun dalam pola bertumpuk melintasi sel.

Serat aktin dan miosin pada otot polos tersusun membentuk sudut satu sama lain saat berjalan melalui sel. Otot polos bisa beradaptasi dengan banyak area tubuh karena secara khusus berkontraksi untuk waktu lama dan menahan kekuatan tersebut.

Otot polos melapisi banyak bagian sistem peredaran darah hingga pencernaan. Otot polos terspesialisasi untuk bisa berkontraksi secara terus-menerus. Otot polos beda dengan otot rangka yang banyak melakukan kontraksi dan melepaskannya secara cepat.

Sekilas tentang Otot Polos

Ilustrasi struktur otot manusia (Niatku.com)

Sebelum membahas struktur otot polos dalam biologi, ketahui apa itu otot polos terlebih dahulu. Otot polos merupakan jenis otot yang berkontraksi secara tidak sadar, terbuat dari lapisan tipis yang terdiri atas sel-sel tidak bergaris, berbentuk gelendong, memiliki satu nukleus dan terdapat di bagian dinding organ dalam.

Otot polos terdapat di dinding organ dalam seperti kandung kemih, lambung, usus, pembuluh darah dan lainnya kecuali jantung. Otot polos hampir ditemukan di seluruh tubuh karena memiliki beberapa fungsi vital bagi tubuh dan dikendalikan oleh sistem saraf pusat.

Anda tidak perlu khawatir tentang tekanan darah untuk merespons peningkatan kebutuhan oksigen. Sistem saraf akan secara spontan mengontrol otot polos melalui neurotransmitter, hormon dan reseptor lainnya.

Struktur Otot Polos

Ilustrasi Otot Polos (Biologiedukasi.com)

Melansir dari Alodokter.com, otot polos bisa ditemukan di hampir seluruh organ tubuh. Sel otot memiliki bentuk menyerupai gulungan benang dengan satu inti sel di bagian tengahnya. Sementara itu, seratnya bertekstur lebih halus. Berikut bagian yang menyusun struktur otot polos:

• Filamen atau serat otot terdiri atas miosin dan aktin
• Badan padat untuk mengikat antar serat otot
• Saraf otonom untuk mengontrol bagaimana sistem kerja otot polos secara otomaris

Otot polos diperlukan untuk penyerapan nutrisi, membantu pencernaan, mengontrol tekanan darah hingga mengeluarkan urine. Otot polos bekerja secara otomatis karena dikontrol oleh saraf otonom sehingga bisa tetap bergerak meski Anda tidak mengontrolnya.

Fungsi Otot Polos

Dalam sistem kemih, otot polos memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan elektrolit. Adapun dalam pembuluh darah, otot polos melakukan peran penting dalam mengendalikan oksigenasi jaringan dan tekanan darah di dalam tubuh. Tubuh tidak bisa melakukan fungsi vital tanpa adanya otot polos.

Dalam sel otot polos, terdapat jalur kompleks yang memungkinkan tingkat kalsium mengontrol jumlah ATP yang tersedia untuk miosin. Saat stimulus dihilangkan, sel-sel tidak langsung rileks. Miosin akan terus mengikat aktin dan merangkak di sepanjang filamen hingga tingkat kalsium menurun.

Melansir dari Ncbi.nlm.nih.gov, fungsi otot polos bisa diperluas dalam skala yang jauh lebih besar ke sistem organ yang membantu pengaturannya. Fungsi otot polos di sistem organ merupakan topik yang luas dan di luar cakup keseluruhan. Untuk mempermudah, berikut fungsi dasar polos dalam sistem organ:

  • Saluran pencernaan: Populasi bolus makanan.
  • Kardiovaskular: Mengatur aliran darah dan tekanan melalui resistensi.
  • Ginjal: Pengaturan aliran urin.
  • Genital: Kontraksi selama kehamilan dorongan sperma.
  • Saluran pernapasan: Pengaturan diameter bronkiolus.
  • Integumen: Mengangkat rambut dengan otot erector pili.
  • Sensorik: Melebarkan dan menyempitkan pupil serta melakukan perubahan bentuk lensa.

Kesimpulannya, struktur otot polos terdiri atas filamen, badan padat dan saraf otonom. Masing-masing dari struktur tersebut memiliki fungsi tersendiri. Secara umum, fungsi otot polos membantu proses pencernaan, mengontrol tekanan darah hingga mengeluarkan urine.