Liburan sekolah selalu menjadi hal yang dinantikan para siswa. Pasalnya, setelah sibuk bersekolah selama satu semester, mereka pada akhirnya bisa bebas bermain dan bersantai di rumah.
Liburan sendiri bisa diisi dengan berbagai kegiatan yang seru dan menyenangkan, mulai dari pergi kebun binatang, pergi ke rumah kakek nenek, hingga sekedar berkumpul bersama keluarga di rumah.
Stelah liburan sekolah usai, siswa juga biasanya akan diberikan tiga untuk menuliskan cerita tentang pengalaman liburan. Namun, tak sedikit dari mereka yang bingung bagaimana menulisnya.
Bila Anda juga demikian, tidak perlu khawatir. Pasalnya, ada banyak contoh cerita liburan sekolah yang bisa dijadikan sebagai referensi. Berikut di bawah ini beberapa diantaranya.
Cerita Selama Liburan Sekolah
Berikut ini tiga contoh cerita selama liburan sekolah dari berbagai sumber yang menarik untuk dijadikan referensi tugas sekolah.
Contoh 1: Cerita Liburan Berkesan bersama Keluarga
Selama liburan sekolah yang dinanti-nanti, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama keluargaku. Setelah melalui tahun yang penuh kesibukan dengan pekerjaan dan aktivitas sekolah, aku merasa bahwa liburan adalah saat yang tepat untuk menguatkan hubungan keluarga.
Pada hari pertama liburan, aku dan keluargaku pergi ke pantai. Kami bermain-main di pasir, berenang di laut, dan menikmati matahari bersama. Aku merasa bahagia melihat senyum di wajah orang tua dan saudara-saudaraku. Kami bertukar cerita, tertawa bersama, dan menikmati waktu berkualitas yang tak tergantikan.
Selanjutnya, keluargaku memutuskan untuk pergi berkemah. Kami menyiapkan tenda di tengah hutan dan memasak makanan di atas api unggun. Aku belajar cara memasak bersama ibu, sementara ayah mengajari adikku, Wisnu, cara memancing. Kami menghabiskan waktu di alam, menjelajahi jalur hiking, dan bermain permainan keluarga di sekitar api unggun. Aku merasa hangat dan bersyukur atas momen-momen seperti ini yang mempererat ikatan mereka sebagai keluarga.
Pada akhir liburan, aku dan keluarga menghabiskan waktu bersantai di rumah. Kami menonton film favorit, membaca buku bersama, dan bermain permainan papan. Aku merasakan kehadiran dan kasih sayang keluarga dengan lebih kuat dari sebelumnya.
Liburan bersama keluarga memberi aku waktu untuk benar-benar terhubung dengan mereka, menghilangkan kejenuhan dan stres dari kehidupan sehari-hari. Aku menyadari bahwa keluarga adalah tempat ia merasa dicintai, diterima, dan dihargai sepenuh hati. Liburan ini memberiku pelajaran berharga tentang pentingnya menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai dan menghargai hubungan keluarga yang tak ternilai.
Contoh 2: Pergi ke Kebun Binatang
Semasa liburan sekolah kemarin, aku dan keluarga pergi berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan. Aku sangat menyukai hewan karena itu aku sangat senang ketika ayah mengajak saya ke kebun binatang esok harinya.
Esok paginya, aku sudah siap-siap untuk pergi. Ibu pun menyiapkan bekal dan cemilan untuk disantap di sana jika lapar. Kami berangkat sejak pagi supaya sesampainya di sana belum terlalu panas dan masih sedikit sepi. Dari rumah, kira-kira perlu waktu sekitar 1 jam perjalanan karena banyak sekali menemui lampu merah.
Sesampainya di depan kebun binatang, ayah pergi ke loket untuk membeli tiket masuk. Kemudian kami pun masuk ke dalam kebun binatang. Di sana, aku melihat banyak jenis hewan yang ada di dalam kandang. Aku juga melihat akuarium berisi ikan-ikan unik berukuran jumbo. Belum lagi di kandang juga ada beberapa hewan buas seperti buaya. Rasanya seram sekali tapi menyenangkan.
Aku juga melihat badak yang sedang membuka mulutnya. Mulut badak tersebut sangat besar. Para pengunjung pun dilarang untuk berada terlalu dekat dengan pagar kandang. Meski setiap pagar telah menggunakan pagar besi kuat, namun tentunya demi keselamatan para pengunjung harus berada pada jarak yang aman.
Ketika hari mulai siang, udara pun semakin panas dan matahari mulai terik. Aku dan keluargaku kemudian beristirahat sambil menikmati cemilan yang dibuatkan ibu. Kami pulang sekitar pukul 1 siang. Rasanya sangat menyenangkan. Aku ingin kembali berkunjung ke kebun binatang berikutnya.
Contoh 3: Memancing Bersama Ayah
Saya mengisi waktu libur dengan pergi memancing ikan bersama ayah. Ayah mengajak saya pergi memancing bersamanya di sungai pada hari minggu pagi. Sungai itu terbentang membelah kebun kelapa sawit milik kami. Kami sarapan dulu di rumah dan kemudian berangkat sangat pagi dengan menggunakan sepeda motor.
Saat kami sampai di kebun kami, ayah saya memarkir motor itu di bawah pondok. Dia memintaku untuk mengumpulkan beberapa kayu kering dan rumput atau daun kering. Ketika saya sudah mengumpulkan kayu dan daun kering yang cukup, ayah saya menyalakan api di tengah tungku. Dia bilang bahwa asap dari api tersebut akan menakuti beberapa hewan berbahaya seperti beruang dan babi hutan untuk mendekat ke pondok sehingga hal itu akan membuat kami lebih aman.
Setelah membersihkan beberapa rumput liar di sekitar pondok, ayah memberi saya sebuah cangkul dan meminta saya untuk menggali tanah untuk mencari cacing. Saat sudah memiliki jumlah cacing yang cukup, saya membawanya ke ayah dan kami langsung pergi ke sungai.
Kami memasang cacing di kail sebagai umpan untuk menangkap ikan. Sebagai pemancing pemula, saya tidak bisa memasang cacing pada kail dengan benar, dan terlihat seakan-akan itu hampir jatuh dari kail, tapi ayah bilang itu tidak apa apa.
Ayahku baik sekali mau mengajarkanku dengan sabar hingga pada akhirnya aku bisa dengan sendirinya memancing serta mendapat hasil tangkapan berupa udang. Pada akhirnya saya sudah mengerti caranya dan berhasil menangkap udang yang banyak. Kemudian sebelum kami pulang ke rumah, kami memasak udang itu di pondok dan menyantapnya bersama.
Itulah tiga contoh cerita selama liburan sekolah yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk tugas sekolah.