Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Ketidakseimbangan Ekosistem

Pexels
Pencemaran Lingkungan
Editor: Agung
6/2/2024, 10.35 WIB

Perubahan besar pada kondisi lingkungan, yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi dan teknologi, dapat dianggap sebagai pencemaran lingkungan. Perubahan tersebut melewati batas toleransi ekosistem dan menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan di lingkungan.

Beberapa faktor yang berkontribusi pada pencemaran lingkungan melibatkan pertumbuhan populasi yang cepat dan eksploitasi alam yang tidak terkendali. Industrialisasi yang kurang terkelola dengan baik juga turut berperan dalam mengakibatkan pencemaran.

Selain faktor manusia, pencemaran lingkungan juga dapat terjadi sebagai hasil dari proses alam itu sendiri. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pencemaran lingkungan, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Lingkungan (Pexels)

Pencemaran lingkungan merujuk pada perubahan dalam faktor abiotik yang disebabkan oleh kegiatan manusia yang melewati batas toleransi ekosistem biotik. Contohnya termasuk penggunaan kendaraan bermotor dan perangkat pengolah bahan baku yang tidak selalu sesuai dengan standar lingkungan. Terdapat dua jenis bahan pencemar, antara lain:

1. Degradable

Degradable merupakan polutan yang bisa diurai kembali atau mengurangi tingkat bahayanya menjadi level yang dapat diterima oleh proses alam. Contohnya adalah kotoran manusia atau hewan serta limbah tumbuhan.

2. Non-Degradable

Non-Degradable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam. Contohnya mencakup merkuri, timah hitam, arsenik, dan sebagainya.

Pencemaran lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, tetapi kontribusi terbesar berasal dari manusia. Baik sadar maupun tidak, kita berperan dalam pencemaran lingkungan melalui pertumbuhan populasi yang tidak terkendali dan banyaknya sumber pencemar yang alam tidak dapat mengatasi.

Tak hanya itu, ada pula banyak kegiatan sehari-hari yang, tanpa disadari, menjadi penyebab kerusakan lingkungan. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Penggunaan kantong plastik secara besar-besaran,
  • Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,
  • Pemakaian AC yang berlebihan,
  • Pembuangan limbah elektronik yang tidak sesuai dengan regulasi,
  • Pembakaran hutan,
  • Penggunaan kendaraan pribadi yang menyebabkan peningkatan polusi,
  • Pembuangan limbah pabrik atau polutan ke sungai,
  • Penebangan hutan yang menyebabkan penurunan kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida, dan lain sebagainya.

Dengan banyaknya penyebab pencemaran lingkungan, berbagai dampak juga timbul pada ekosistem. Analisis terhadap dampak-dampak ini umumnya dilakukan dalam kerangka Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Ketidakseimbangan Lingkungan

Dampak Pencemaran Lingkungan yang lebih terasa saat ini adalah pemanasan global (global warming). Dimana suhu bumi meningkat yang menyebabkan beberapa es di kutub utara mencair dan terjadinya kenaikan permukaan air laut. Namun terdapat dampak lainnya yakni:

1. Kerugian Ekonomi

Dampak jangka panjang pencemaran lingkungan dapat menyebabkan kerugian ekonomi, termasuk biaya perawatan kesehatan, penurunan produktivitas pertanian, dan kerusakan properti.

2. Pemanasan Global

Peningkatan suhu global akibat peningkatan emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan perubahan iklim, pelelehan es, dan kenaikan permukaan air laut.

Pencemaran Lingkungan (Pexels)

3. Kesehatan Manusia

Pencemaran udara, air, dan tanah dapat menyebabkan masalah kesehatan manusia seperti penyakit pernapasan, infeksi air, dan paparan zat-zat beracun.

4. Kerusakan Ekosistem

Pencemaran dapat merusak beragam ekosistem, termasuk hutan, sungai, dan lautan. Spesies-spesies tertentu dapat terancam punah atau mengalami penurunan populasi.

5. Pemekatan Hayati

Peningkatan konsentrasi zat pencemar melalui rantai makanan, yang dapat mengakibatkan terakumulasinya bahan berbahaya dalam tubuh makhluk hidup hingga ke tingkat konsumen tertinggi, termasuk manusia.

6. Kerusakan Tanah

Pencemaran tanah oleh limbah industri, pestisida, atau logam berat dapat mengakibatkan degradasi tanah, penurunan kesuburan, dan kerusakan pada tanaman.

7. Kerusakan Sumber Daya Air

Pembuangan limbah industri dan domestik ke perairan dapat mengakibatkan kontaminasi air, kerusakan ekosistem perairan, dan ancaman terhadap keberlanjutan sumber daya air.

8. Kerusakan Udara

Pencemaran udara oleh emisi kendaraan, industri, dan pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan masalah kesehatan pernapasan, hujan asam, dan polusi udara.

9. Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Pencemaran dapat menyebabkan hilangnya spesies dan keanekaragaman hayati, memengaruhi keseimbangan ekosistem dan mengurangi ketahanan terhadap perubahan lingkungan.

Unjuk rasa dugaan pencemaran lingkungan di Bogor (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.)

10. Kerusakan Ozon

Pemakaian bahan kimia yang merusak lapisan ozon, seperti CFC, dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon dan meningkatkan paparan radiasi ultraviolet berbahaya dari matahari.

Perlindungan dan pelestarian lingkungan sangat penting untuk mengurangi dampak negatif pencemaran dan memastikan keberlanjutan planet ini untuk generasi mendatang.

Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan

Terdapat beberapa jenis pencemaran lingkungan yang perlu diketahui, yaitu.

1. Pencemaran Air

Pencemaran adalah kondisi air yang tidak seimbang dan memiliki kualitas buruk karena masuknya zat polutan ke dalamnya. Air yang tercemar akan mengganggu kehidupan mahluk hidup.

2. Pencemaran Tanah

Suatu kondisi di mana tanah terkontaminasi oleh bahan kimia atau bahan berbahaya lainnya yang dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup dan lingkungan.

3. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kondisi udara yang tidak seimbang dan memiliki kualitas buruk karena masuknya zat polutan ke udara. Pencemaran udara umumnya terjadi di kota besar dan kawasan industri.

4. Pencemaran Suara

Pencemaran suara yakni kondisi lingkungan yang tidak seimbang dan memiliki kualitas buruk karena suara sangat keras dan menganggu kesehatan telinga. Suara yang melebihi 55 desibel dapat mencemari lingkungan.

Usaha mencegah dan mengatasi pencemaran lingkungan antara lain dengan mencegah dan mengurangi penggunaan zat polutan, membuat tempat pembuangan polutan, dan melakukan netralisasi polutan.