PT Pertamina (Persero) membuka pendaftaran penerima bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina mulai 1 Juli lalu. Program ini merupakan upaya pemerintah agar penyaluran subsidi energi dapat tepat sasaran.

Untuk tahap awal, Pertamina memprioritaskan pengguna yang berdomisili atau berencana bepergian ke Yogyakarta, Surakarta, Denpasar, Bukit Tinggi, Padang Panjang, Banjarmasin, Bandung, Tasikmalaya, Manado, Sukabumi, Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Ciamis. 

Masyarakat yang ingin mendaftar bisa melalui situs https://subsiditepat.mypertamina.id/ atau aplikasi MyPertamina. Siapkan sejumlah dokumen, seperti kartu tanda penduduk (KTP), surat tanda nomor kendaraan (STNK), foto mobil tampak samping, tampak roda, tampak nomor polisi (nopol), dan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan penyaluran BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar, masih memiliki berbagai tantangan. Terutama masalah penyaluran yang tidak tepat sasaran. Pengguna yang tidak berhak ikut mengonsumsi BBM yang pemerintah subsidi tersebut. 

Kuota yang harus dipenuhi Pertamina pun turut terpengaruh. “60% masyarakat mampu atau masuk golong terkaya mengonsumsi hampir 80% total konsumsi BBM bersubsidi,” kata Irto pada pekan lalu.  Sedangkan 40% masyarakat rentan dan miskin hanya mengonsumsi 20% BBM bersubsidi. 

Kondisi tersebut membuat anggaran subsidi BBM kerap membengkak. Pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 520 triliun untuk subsidi energi pada 2022.