Advertisement
Advertisement
Analisis | Jawa jadi Kunci Pilpres 2024, Siapa Capres yang Bakal Menang? - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Jawa jadi Kunci Pilpres 2024, Siapa Capres yang Bakal Menang?

Foto: Katadata/ Ilustrasi/ Bintan Insani
Pulau Jawa adalah kunci kemenangan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dari total 204,8 juta pemilih nasional, lebih dari setengah atau 56,8% berada di pulau ini. Jika berhasil mengoleksi terbanyak suara pemilih di Jawa, peluang pasangan capres dan cawapres menuju Istana terbuka lebar.
Reza Pahlevi
10 Februari 2024, 19.04
Button AI Summarize

Jawa adalah kunci kemenangan dalam pemilihan presiden (pilpres). Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mampu meraup kemenangan telak di pulau ini dapat dipastikan memiliki peluang terbesar melaju ke Istana, atau setidaknya memastikan tiket ke putaran kedua pilpres.

Begitu menentukannya suara Jawa lantaran jumlah pemilihnya yang besar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, total 204,8 juta pemilih dalam Pemilu 2024. Lebih dari setengahnya atau 56,8% berada di Jawa yang mencapai 115,4 juta orang.

Jawa Barat adalah yang terbesar, sebanyak 35,7 juta pemilih atau 17,4% dari total pemilih. Disusul Jawa Timur sebanyak 31,4 juta pemilih (15,3%), lalu Jawa Tengah sebanyak 28,3 juta pemilih (13,8%).

Siapa Bakal Unggul di Jawa?

Di atas kertas, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memiliki potensi terbesar mendulang suara mayoritas dalam Pilpres 2024. Pasangan ini didukung oleh koalisi partai politik gemuk, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, dan Garuda. Selain itu, dua partai baru, yakni Gelora dan Partai Prima turut mengusung pasangan ini.

Jika mengacu pada pemilihan legislatif 2019, koalisi Indonesia Maju mampu meraih suara terbesar di 27 dari 34 provinsi. Secara nasional, perolehan suara koalisi ini mencapai 42,2% pada Pemilu 2019. Sementara koalisi Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud Md, masing-masing hanya 26,7% dan 28,7%.

Di Jawa, yang menjadi lumbung suara, dari enam provinsi koalisi Prabowo unggul di empat provinsi. Mereka hanya kalah di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang dimenangkan koalisi Ganjar. Itu pun dengan selisih tipis. 

Koalisi Prabowo unggul di dua provinsi Jawa dengan jumlah pemilih terbanyak, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur. Di Jawa Barat, koalisi Prabowo unggul dengan 48,5%. Partai pengusung utamanya, Gerindra, juga memiliki suara terbanyak hingga 17,6% di provinsi ini.

Di Jawa Timur yang memiliki 31,4 juta pemilih, koalisi Prabowo Subianto memiliki suara 37,1%. Partai pengusung Anies – Muhaimin, yakni PKB dan partai penyokong pasangan Ganjar – Mahfud, PDIP, sebenarnya menguasai provinsi ini dengan perolehan suara masing-masing sebesar 19,4%. Namun, koalisi gemuk Prabowo membuatnya tetap unggul di sini.

Di Pulau Sumatra, koalisi Prabowo – Gibran unggul di semua provinsi. Sumatera Barat menjadi lumbung terbesar dengan total perolehan suara mencapai 59,3%. 

Jumlah pemilih di kedua pulau mencapai 158,4 juta atau 77,3% dari total pemilih pada Pemilu 2024. Mengunci suara di kedua provinsi ini adalah selangkah di depan menuju kemenangan pilpres.

Bagaimana Suara untuk Ganjar dan Anies?

Koalisi Anies – Muhaimin hanya unggul di Kalimantan Utara sebesar 33,5%. Keunggulan itu pun hanya tipis di atas koalisi Prabowo Subianto yang sebesar 33,3%. Jumlah pemilih Kalimantan Utara yang hanya 504.252 orang, membuat keunggulan ini tidak begitu berarti secara agregat nasional.

Sementara, koalisi Ganjar – Mahfud unggul di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku. Namun kemenangan partai koalisi di sejumlah wilayah ini belum mengamankan suara di Ganjar. 

Meski begitu, hasil masa lalu belum tentu mencerminkan kenyataan hari ini. Sejumlah survei menunjukkan masih banyak pemilih yang pilihan partainya tidak sejalan dengan pilihan capresnya. Ini juga terjadi pada 2004 dan 2014 ketika pilpres dimenangkan capres yang koalisinya lebih kecil.

Editor: Aria W. Yudhistira


Button AI Summarize