Jawa adalah kunci kemenangan dalam pemilihan presiden (pilpres). Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mampu meraup kemenangan telak di pulau ini dapat dipastikan memiliki peluang terbesar melaju ke Istana, atau setidaknya memastikan tiket ke putaran kedua pilpres.
Begitu menentukannya suara Jawa lantaran jumlah pemilihnya yang besar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, total 204,8 juta pemilih dalam Pemilu 2024. Lebih dari setengahnya atau 56,8% berada di Jawa yang mencapai 115,4 juta orang.
Jawa Barat adalah yang terbesar, sebanyak 35,7 juta pemilih atau 17,4% dari total pemilih. Disusul Jawa Timur sebanyak 31,4 juta pemilih (15,3%), lalu Jawa Tengah sebanyak 28,3 juta pemilih (13,8%).
Siapa Bakal Unggul di Jawa?
Di atas kertas, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memiliki potensi terbesar mendulang suara mayoritas dalam Pilpres 2024. Pasangan ini didukung oleh koalisi partai politik gemuk, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, dan Garuda. Selain itu, dua partai baru, yakni Gelora dan Partai Prima turut mengusung pasangan ini.
Jika mengacu pada pemilihan legislatif 2019, koalisi Indonesia Maju mampu meraih suara terbesar di 27 dari 34 provinsi. Secara nasional, perolehan suara koalisi ini mencapai 42,2% pada Pemilu 2019. Sementara koalisi Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud Md, masing-masing hanya 26,7% dan 28,7%.
Di Jawa, yang menjadi lumbung suara, dari enam provinsi koalisi Prabowo unggul di empat provinsi. Mereka hanya kalah di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang dimenangkan koalisi Ganjar. Itu pun dengan selisih tipis.
Koalisi Prabowo unggul di dua provinsi Jawa dengan jumlah pemilih terbanyak, yakni Jawa Barat dan Jawa Timur. Di Jawa Barat, koalisi Prabowo unggul dengan 48,5%. Partai pengusung utamanya, Gerindra, juga memiliki suara terbanyak hingga 17,6% di provinsi ini.
Editor: Aria W. Yudhistira