Masa Depan Bekerja Jarak Jauh, Pilih ke Kantor atau di WFH?

Image title
14 Oktober 2021, 11:55
Bekerja jarak jauh
Katadata

Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah perubahan pola kerja remote atau dari jarak jauh. Kebanyakan pekerja kerah putih tidak perlu lagi pergi ke kantor untuk bekerja. Tinggal berkoordinasi dengan modal jaringan internet.

Perlahan, seiring dengan tren kasus positif virus corona yang mulai mereda dan program vaksinasi yang makin masif, beberapa perusahaan mulai ‘menarik kembali’ karyawannya ke kantor. Hal ini tentunya menimbulkan pro dan kontra. Ada yang senang tapi tidak sedikit juga yang menolak.

Kembali bekerja di kantor diyakini dapat meningkatkan kolaborasi dan membantu adaptasi banyak personel baru di perusahaan.  

Sebuah studi kolaborasi Microsoft dan University of California Berkeley Haas Business School menyimpulkan, mereka yang bekerja dari rumah selama pandemi lebih jarang berinteraksi dengan rekan kerja di luar timnya. Selain itu, akan butuh waktu yang lebih lama untuk berhubungan dengan karyawan baru. 

Studi dilakukan terhadap perubahan kebiasaan komunikasi 61 ribu karyawan Microsoft pada periode menjelang dan awal pandemi Covid-19. Tepatnya antara Desember 2019 sampai Juni 2020. Microsoft menetapkan kerja remote sepenuhnya pada 5 Maret 2020, sebelum itu hanya sekitar 18 persen karyawan Microsoft yang bekerja secara remote.

Secara terperinci, pekerja menghabiskan rata-rata 25 persen waktu lebih sedikit untuk berkolaborasi dengan divisi lain. Perkenalan ataupun bekerja dengan orang baru juga memakan waktu lebih lama. Selain itu, terdapat kecenderungan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengakses sumber informasi baru sehingga memperkecil kemungkinan adanya terobosan besar.

Meski di lain sisi, pekerja menghabiskan lebih banyak waktu berkomunikasi dengan anggota tim dari divisinya. Hal ini memperkuat hubungan dan koordinasi dalam tim.

Business Insider melansir, beberapa CEO perusahaan besar bahkan beranggapan WFH berdampak buruk bagi kultur perusahaan dan hubungan antarpekerja. 

David Salomon dari Goldman Sachs, Jamie Dimon dari JPMorgan, serta Kanselir Bendahara Inggris Rishi Sunak, adalah beberapa petinggi yang bersuara cukup vokal soal dampak dari bekerja secara remote bagi kultur perusahaan, kolaborasi antartim, dan kesejahteraan pekerja.

Secara khusus, mereka khawatir dengan perkembangan dari para karyawan dan lulusan baru (fresh graduates) yang kehilangan akses untuk berkomunikasi atau belajar langsung dari seniornya.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...