Kelola Blok Mahakam, Pertamina Butuh Dana Rp 32,5 Triliun per Tahun

Aria W. Yudhistira
19 Juni 2015, 14:42
Katadata
KATADATA
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.

KATADATA ? PT Pertamina (Persero) membutuhkan dana investasi US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 32,5 triliun per tahun untuk mengelola Blok Mahakam. Artinya, selama masa kontrak hingga 20 tahun, Pertamina mesti merogoh kocek sekitar US$ 50 miliar atau sekitar Rp 650 triliun.  

Dana tersebut terutama dipakai untuk membiayai kegiatan eksplorasi di ladang gas terbesar di Indonesia. Terutama untuk menemukan cadangan gas baru yang dapat dieksploitasi selama masa kontrak.

?Kami perkirakan investasi tersebut mencapai US$ 2,5 miliar per tahun,? kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).

Dwi belum mau menyebutkan sumber dana yang akan dipakai perseroan tersebut. Hal ini akan dibicarakan lagi dengan pemerintah sebagai pemegang saham.

Salah satu wacana yang pernah mengemuka adalah pemanfaatan dana setoran dividen milik BUMN migas tersebut. Tahun ini, rencananya Pertamina menyetor dividen sebesar Rp 9,6 triliun, sekaligus yang terbesar di antara BUMN lain.

Menteri ESDM Sudirman Said pernah mengemukakan, Presiden Joko Widodo telah mengarahkan supaya setoran dividen dikurangi agar perusahaam pelat merah dapat meningkatkan investasi.

Terkait pengurangan dividen yang akan dipakai untuk membiayai investasi Pertamina di Blok Mahakam, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, masih melakukan perhitungan atas besaran investasi tersebut. Pemerintah juga masih mengkaji pengurangan dividen Pertamina untuk membiayai investasi tersebut. 

Pemerintah pada hari ini mengumumkan Pertamina bersama badan usaha milik daerah (BUMD) Kalimantan Timur akan memegang 70 persen saham Blok Mahakam. Sedangkan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation memperoleh 30 persen.

Pengambilalihan pengelolaan Blok Mahakam tersebut baru akan terlaksana mulai 2017 mendatang. 

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...