Inflasi Cetak Rekor Tertinggi Sejak 2015

Vika Azkiya Dihni
8 Agustus 2022, 18:27

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat inflasi tahunan Indonesia pada Juli 2022 menyentuh angka 4,94% year-on-year (yoy). Ini merupakan level tertinggi sejak November 2015. 

Kenaikan inflasi yang terjadi pada bulan lalu dipicu oleh kenaikan sejumlah harga pangan domestik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Kepala BPS Margo Yuwono, menyatakan lonjakan tersebut sebagian besar karena rantai pasokan terganggu oleh kondisi cuaca yang buruk. 

Kontributor utama terhadap lonjakan harga pangan di antaranya produk hortikultura seperti cabai rawit, cabai merah dan bawang merah.

“Penghasil produk hortikultura seperti cabai rawit, cabai merah dan bawang merah ini di beberapa sentra produksi seperti di Cianjur, Brebes, dan Banjarnegara, curah hujannya dikategorikan tinggi. Tentu saja ini berpengaruh kepada produksi,” kata Margo dalam konferensi pers, Senin 1 Agustus 2022.

Selain itu, kenaikan harga-harga energi domestik juga turut memicu inflasi. Pemerintah melakukan berbagai penyesuaian terkait harga energi, seperti Pertamax Turbo naik sekitar 12% pada Juli 2022.

Kemudian, Pertamina Dex di bulan Juli juga tercatat naik sekitar 20%, Dexlite naik sekitar 16%, dan gas elpiji 12 kilogram naik sekitar 14%. Adapun angka ini dihitung dari rata-rata selisih harga sebelum dan sesudah 10 Juli 2022.

Pemerintah juga menetapkan adanya kenaikan tarif listrik per 1 Juli 2022 terutama untuk golongan 3.500 volt ampere. Hal ini juga dinilai memberikan andil pada inflasi bulan lalu.

Faktor lainnya yang menyumbang kenaikan inflasi adalah momentum libur sekolah dan Idul Adha yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

Peningkatan inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif angkutan udara yang memberikan andil 0,11% pada inflasi bulan lalu. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi peningkatan mobilitas udara dan harga avtur akibat kenaikan harga komoditas energi global.

Adapun melonjaknya inflasi tahunan Indonesia pada Juli 2022 jika dibandingkan beberapa negara masih tergolong aman. Angkanya masih jauh di bawah Uni Eropa yang mencapai 9,6% pada bulan Juni, Amerika Serikat 9,1%, Inggris 8,2%, dan Prancis 5,84%, serta Korea Selatan 6,34% pada bulan Juli menurut data OECD.

"Inflasi Indonesia secara tahunan mengalami peningkatan yang persisten sepanjang 2022. Namun, kondisi ini jika dibandingkan beberapa negara, kita masih tergolong aman,” kata Margo.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami