SKK Migas Ungkap Penyebab Lifting Turun tapi Cost Recovery Naik

Anggita Rezki Amelia
15 Oktober 2018, 12:33
Rig Minyak
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkap penyebab tren penurunan produksi siap jual (lifting), di sisi lain penggantian biaya operasi (cost recovery) terus meningkat. Hal itu dipengaruhi kondisi lapangan migas yang sudah tua.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan jumlah blok migas terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hingga September 2018, jumlah blok migas hanya mencapai 224 blok migas. Kondisi ini lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang jumlahnya mencapai 264 blok migas.

Dari jumlah tersebut, blok yang berproduksi hanya berjumlah 74 blok. Blok yang berproduksi itu mayoritas tergolong tua sehingga produksinya tidak lagi tinggi. "Ini menyiratkan bahwa lifting migas trennya menurun sedangkan cost recovery tidak," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (15/10).

Sebagai gambaran per 30 September 2018 lifting migas baru mencapai 1.919 juta barel setara minyak per hari (boepd). Padahal, target APBN 2018 sebesar 2.000 juta boepd.

Jika dirinci, lifting minyak bumi mencapai 774 ribu barel per hari (bph), targetnya 800 ribu bph. Sementara, lifting gas mencapai 1.145 juta boepd, dari target 1.200 juta boepd.

Mengacu data delapan tahun terakhir, lifting migas pernah mencapai puncaknya pada 2010. Saat itu lifting gas mencapai 1,4 juta boepd, sementara itu minyaknya mencapai 953 ribu bph.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...