Pelaku Wisata Labuan Bajo Mogok, Wisman Marah, Sandiaga Ajak Dialog
Pemberitaan mengenai pelaku pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mogok menggelar jasa pariwisata sepanjang Agustus ini, menjadi topik terpopuler di Katadata.co.id pada Senin (1/8).
Pelaku pariwisata Labuan Bajo memprotes harga tiket Pulau Komodo senilai Rp3,75 Juta yang mulai berlaku kemarin, Senin (1/8).
Mereka kompak menghentikan semua jenis pelayanan jasa pariwisata di Kepulauan Taman Nasional serta seluruh destinasi wisata di Manggarai Barat. "Mulai 1 hingga 31 Agustus 2022," kata Koordinator Pelaku Wisata dan Individu Pelaku Wisata Kabupaten Manggarai Barat Rafael Taher dikutip dari Antara, Senin (1/8).
Rafael yang mewakili seluruh pelaku wisata di Manggarai Barat itu menilai kehadiran PT. Flobamor, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah NTT yang ditunjuk menjadi pengelola, sangat memonopoli sektor pariwisata di Manggarai Barat.
Meski mogok, pihaknya tetap mempersilakan wisatawan yang terlanjur memesan tiket pesawat atau hotel untuk datang berkunjung. "Kita tidak larang wisatawan datang. Tetapi mohon maaf jika sudah tiba di Labuan Bajo, tidak ada travel yang akan jemput," tambah dia.
Selengkapnya, baca artikelnya di sini.
Imbas dari pemogokan ini juga mengubah suasana di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo. Di terminal kedatangan, terlihat sepi aktivitas para agen perjalanan wisata yang biasanya riuh menjemput wisatawan dan memarkirkan kendaraan mereka di depan gerbang kedatangan.
Wisatawan yang datang akhirnya kebingungan karena tidak ada travel yang menjemput. Akibatnya, wisatawan asal Spanyol terlihat kesal dan marah karena tidak dijemput oleh agen perjalanan wisata. Mereka juga menolak bantuan petugas yang ada di bandara.
Mengantisipasi aksi mogok ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyiapkan bus dan mobil untuk menjemput wisatawan yang tidak mendapatkan tumpangan. Para petugas bandara bersama TNI dan Polri terlihat sigap membantu mereka yang kebingungan.
Simak berita lengkapnya di sini.
Di sisi lain, aksi mogok ini juga memberikan efek negatif kepada penyedia jasa layanan travel. Mereka mengalami kerugian karena wisatawan memilih membatalkan kunjungan ke tempat wisata tersebut.
Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur, Abed Frans, mengatakan para wisatawan akhirnya memilih membatalkan kunjungan ke Tanaman Nasional Komodo akibat aksi mogok para pelaku wisata. "Banyak terjadi pembatalan kunjungan wisatawan yang hendak dilayani teman-teman pelaku wisata, termasuk grup saya juga," katanya dikutip dari Antara, Senin (1/8).
Menurutnya, Asita kurang setuju dengan cepatnya pemberlakuan kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta. Tetapi ia juga tidak menyetujui aksi protes dengan cara mogok beraktivitas seperti yang sekarang terjadi.
"Aksi ini sebenarnya menyusahkan kita sendiri, menyusahkan wisatawan, pelaku bisnis lain seperti hotel, restoran, transportasi, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah dan lain-lain," katanya.
Baca lebih lengkap artikelnya di sini.
Pembatalan ini tentunya menjadi pukulan bagi industri pariwisata secara umum, terutama di tengah peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia.
Badan Pusat Statistik mencatat total kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 743.210 orang sepanjang Januari-Juni atau Semester I 2022, naik 929,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 72.180 orang.
Namun demikian, capaian tersebut belum lebih besar dari realisasi kunjungan sebelum pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisman pada paruh pertama 2020 adalah 2,13 juta orang, Sementara kunjungan wisman pada semester I-2019 mencapai 6,07 juta orang.
"Ini kabar baik karena kunjungan wisman ini akan berpengaruh besar pada ekonomi di Indonesia, karena multiplier effect-nya hampir ke seluruh sektor," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (1/8).
Margo mencatat ada dua bandara yang menjadi pintu masuk utama adalah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali dengan 181.545 orang. Kemudian, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten, sebanyak 85.587 orang. Selain bandara, Batam menjadi pintu utama masuk wisman sebanyak 39.649 orang.
Sementara mengacu pada data tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo mencapai 64,66 ribu kunjungan. Kunjungan wisatawan ke TN Komodo pada 2021 sudah meningkat 25,27% dibanding awal pandemi tahun 2020, yang totalnya hanya 51,62 ribu kunjungan.
Lihat berita lebih lengkap di sini.
Melihat kekisruhan yang terjadi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Parekraf turun tangan. Menteri Parekraf Sandiaga Uno mengimbau mengajak masyarakat di Labuan Bajo untuk berdiskusi dalam menolak kenaikan tarif kunjungan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar.
"Tetap utamakan dialog secara transparan, terbuka, dan tentunya hati yang sejuk dan pikiran yang tenang. Mari kita sama-sama cari solusi," kata Menteri Parekraf Sandiaga S Uno dalam konferensi pers virtual, Senin (1/8).
Pemerintah menyatakan telah mengirimkan tim khusus untuk mengakomodasi penolakan penyesuaian tarif kunjungan tersebut.
Sandiaga mengatakan telah menerima laporan bahwa kondisi pelaku pariwisata di Labuan Bajo mulai kondusif. Menurutnya, pelaku pariwisata akan mengubah bentuk protes dari mogok kerja menjadi aksi bersih-bersih sampah di beberapa area Kota Labuan Bajo.
Biaya kunjungan di Labuan Bajo naik menjadi Rp 3,75 juta per orang ditentukan berdasarkan perhitungan 20 faktor jasa ekosistem yang masuk dalam biaya kontribusi konservasi (BKK).
Simak artikelnya lebih lengkap di sini.