Pelaku Wisata Labuan Bajo Mogok, Wisman Marah, Sandiaga Ajak Dialog

Aryo Widhy Wicaksono
2 Agustus 2022, 06:00
Sejumlah pengunjung melihat Komodo di Pulau Komodo salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah pengunjung melihat Komodo di Pulau Komodo salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Pemberitaan mengenai pelaku pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mogok menggelar jasa pariwisata sepanjang Agustus ini, menjadi topik terpopuler di Katadata.co.id pada Senin (1/8).

Pelaku pariwisata Labuan Bajo memprotes harga tiket Pulau Komodo senilai Rp3,75 Juta yang mulai berlaku kemarin, Senin (1/8).

Mereka kompak menghentikan semua jenis pelayanan jasa pariwisata di Kepulauan Taman Nasional serta seluruh destinasi wisata di Manggarai Barat. "Mulai 1 hingga 31 Agustus 2022," kata Koordinator Pelaku Wisata dan Individu Pelaku Wisata Kabupaten Manggarai Barat Rafael Taher dikutip dari Antara, Senin (1/8).

Rafael yang mewakili seluruh pelaku wisata di Manggarai Barat itu menilai kehadiran PT. Flobamor, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah NTT yang ditunjuk menjadi pengelola, sangat memonopoli sektor pariwisata di Manggarai Barat.

Meski mogok, pihaknya tetap mempersilakan wisatawan yang terlanjur memesan tiket pesawat atau hotel untuk datang berkunjung. "Kita tidak larang wisatawan datang. Tetapi mohon maaf jika sudah tiba di Labuan Bajo, tidak ada travel yang akan jemput," tambah dia.

Selengkapnya, baca artikelnya di sini.

WISATAWAN KAPAL PESIAR
WISATAWAN KAPAL PESIAR (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Imbas dari pemogokan ini juga mengubah suasana di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo. Di terminal kedatangan, terlihat sepi aktivitas para agen perjalanan wisata yang biasanya riuh menjemput wisatawan dan memarkirkan kendaraan mereka di depan gerbang kedatangan.

Wisatawan yang datang akhirnya kebingungan karena tidak ada travel yang menjemput. Akibatnya, wisatawan asal Spanyol terlihat kesal dan marah karena tidak dijemput oleh agen perjalanan wisata. Mereka juga menolak bantuan petugas yang ada di bandara.

Mengantisipasi aksi mogok ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyiapkan bus dan mobil untuk menjemput wisatawan yang tidak mendapatkan tumpangan. Para petugas bandara bersama TNI dan Polri terlihat sigap membantu mereka yang kebingungan.

Simak berita lengkapnya di sini.

TARGET PENGEMBANGAN BANDARA KOMODO LABUAN BAJO
TARGET PENGEMBANGAN BANDARA KOMODO LABUAN BAJO (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Di sisi lain, aksi mogok ini juga memberikan efek negatif kepada penyedia jasa layanan travel. Mereka mengalami kerugian karena wisatawan memilih membatalkan kunjungan ke tempat wisata tersebut.

Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur, Abed Frans, mengatakan para wisatawan akhirnya memilih membatalkan kunjungan ke Tanaman Nasional Komodo akibat aksi mogok para pelaku wisata. "Banyak terjadi pembatalan kunjungan wisatawan yang hendak dilayani teman-teman pelaku wisata, termasuk grup saya juga," katanya dikutip dari Antara, Senin (1/8).

Menurutnya, Asita kurang setuju dengan cepatnya pemberlakuan kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta. Tetapi ia juga tidak menyetujui aksi protes dengan cara mogok beraktivitas seperti yang sekarang terjadi.

"Aksi ini sebenarnya menyusahkan kita sendiri, menyusahkan wisatawan, pelaku bisnis lain seperti hotel, restoran, transportasi, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah dan lain-lain," katanya.

Baca lebih lengkap artikelnya di sini.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief, Tia Dwitiani Komalasari, Syahrizal Sidik
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...