Koalisi "Gemuk" Prabowo Bikin Panas Dingin Pasar

Image title
Oleh - Tim Redaksi Katadata
21 Mei 2014, 15:32
prabowo-hatta-pemilu-presiden-2014.jpg
KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Peta koalisi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang di luar dugaan memunculkan kekhawatiran pelaku pasar. Persoalannya, pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla yang diinginkan pelaku pasar mendapatkan dukungan partai politik yang lebih sedikit.  

Pasar finansial Indonesia, baik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun nilai tukar rupiah, diprediksi masih akan mengalami gejolak.

?Dengan Dengan koalisi Gerindra yang lebih besar, rupiah akan lebih volatile dalam waktu dekat hingga jangka menengah," tulis Maybank dalam risetnya yang dirilis Rabu (21/5).  

Maybank memandang hasil pemilihan umum (pemilu) Indonesia tak semulus harapan konsensus pelaku pasar. Dinamika setelah pemilu terbukti lebih dinamis dan bergejolak. Apalagi dengan bergabungnya Partai Golkar, yang menempati posisi kedua dalam pemilu legislatif, ke gerbong koalisi Partai Gerindra pada menit-menit terakhir.  

Hal ini menimbulkan kekhawatiran jika Jokowi berhasil memenangi pemilihan presiden tidak akan mampu mendorong reformasi serta memilih orang-orang yang mumpuni di dalam kabinetnya. "Skenario ini tampaknya tak mungkin untuk saat ini," kata Maybank. (Baca: Pemilu Usai, Rupiah Diprediksi Melemah)  

Dengan pertimbangan tersebut Maybank memperkirakan rupiah pada kuartal II-2014 berada di kisaran Rp 11.500 per dolar Amerika Serikat (AS) atau sedikit lebih tinggi. Sedangkan untuk kuartal III di level Rp 11.650 per dolar AS, dan secara perlahan mengalami pelemahan hingga ke level Rp 11.800 per dolar AS.  

Halaman:
Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...