Pacu Produksi, Saudi Aramco Prediksi Harga Minyak Pulih Akhir 2016

Maria Yuniar Ardhiati
11 Mei 2016, 11:18
minyak
Katadata

Saudi Aramco berencana meningkatkan produksi untuk memenuhi kenaikan permintaan minyak belakangan ini. Meski begitu, perusahaan minyak terbesar milik kerajaan Arab Saudi ini tidak khawatir rencana tersebut bakal menekan kembali harga minyak. Bahkan, Saudi Aramco memperkirakan harga minyak akan segera bangkit pada awal tahun depan.

Chief Executive Officer Saudi Aramco Amin Nasser menyatakan, produksi atau pasokan dan permintaan minyak dunia bakal menemui titik keseimbangan baru pada akhir tahun ini atau paling lambat awal 2017. “Selanjutnya harga (minyak) akan terus menjadi lebih tinggi lagi," katanya seperti dilansir CNN, Selasa (10/5).

(Baca: Bisa Raup Rp 1.320 T, IPO Saudi Aramco yang Terbesar di Dunia)

Pada Februari lalu, harga minyak sempat anjlok ke titik terendah dalam satu dekade terakhir. Penyebabnya, permintaan minyak melorot seiring perlambatan ekonomi global sehingga produksi minyak dunia berlimpah.

Namun, dalam dua bulan terakhir ini, harga minyak cenderung terus bergerak naik hingga ke level US$ 45 per barel. Padahal, Arab Saudi tidak mengurangi atau membekukan sementara produksinya seperti yang dilakukan beberapa negara anggota organisasi negara pengekspor minyak (OPEC). Arab Saudi berperan paling besar di OPEC. Karena itu, negara di kawasan Timur Tengah ini menekan anggota-anggota OPEC agar tetap mempertahankan produksi minyak yang tinggi.

International Energy Agency memprediksi permintaan minyak dunia akan meningkat pada semester kedua tahun ini. Bahkan, diramal bakal sedikit melampaui persediaan, sekitar 96 juta barel per hari. Sedangkan produksi Saudi Aramco lebih dari 10 juta barel minyak per hari. (Baca: Defisit Rp 1.372 Triliun, Arab Saudi Naikkan Harga BBM)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...