Jokowi Resmikan 12 Infrastruktur Listrik di Banten

Miftah Ardhian
10 Juni 2016, 19:21
Jokowi
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
Jokowi berpidato dalam acara groundbreaking PLTU Lontar Unit 4 di Tangerang, Banten, Jumat (10/6)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan lima infrastruktur kelistrikan baru dan pengoperasian tujuh proyek yang sudah rampung. Salah satu proyek yang akan dimulai pengerjaannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 4 Lontar di Tangerang, Banten.

PLTU Lontar Unit 4 merupakan salah satu proyek PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Jawa Bagian Barat. Dengan kapasitas 315 megawatt (MW), pembangkit ini akan memasok listrik untuk sistem kelistrikan wilayah DKI Jakarta dan Banten. Yakni subsistem Balaraja, Kembangan, serta Muara Karang-Gandul.

Saat meresmikan proyek itu di Tangerang, Banten, Jumat (10/6), Jokowi mengatakan percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan sudah tidak dapat ditawar lagi. Pembangunan PLTU Lontar merupakan antisipasi dari peningkatan permintaan pelanggan listrik wilayah Jawa-Bali, yang hingga 2019 diperkirakan membutuhkan tambahan pasokan 21 gigawatt (GW).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan pihaknya telah berhasil menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan yang akan digunakan pembangkit ini. “Syukur Alhamdullilah seluruh kesiapan pembangunan telah kami selesaikan,” ujar Dirut Sofyan dalam keterangan resminya. Dengan demikian, pembangunan proyek ini dapat segera dimulai.

PLTU Lontar Unit 4 dibangun di atas tanah seluas 11 hektare. Proses konstruksi ditargetkan dapat selesai pada 2019. Pembangunannya dilaksanakan oleh pemenang tender, yakni Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan juga menggandeng kontraktor lokal PT Satyamitra Surya Perkasa. Penandatanganan kontraknya sudah dilakukan pada 17 September 2015 yang mulai efektif pada 1 April 2016. Nilai kontraknya masing-masing US$ 225 juta, ¥ 18 milyar dan Rp 1,58 triliun.

PLN mendapat pendanaan untuk proyek ini dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) tanpa jaminan dari pemerintah. Pola pendanaan seperti ini baru pertama kali dilakukan oleh PLN dengan pihak Jepang. PLN pun mengklaim telah dipercaya oleh pihak kreditur dalam menerima pinjaman. (Baca: Kalimantan Tengah dan Selatan Dapat Tambahan Listrik Baru)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...