Ruangguru, Startup Pendidikan Kebanggaan Jokowi Incar Status Unicorn

Michael Reily
30 Desember 2017, 07:00
Ruangguru
Ruangguru
CEO Ruangguru Belva Devara (paling kanan) saat menghadiri rapat kabinet terbatas atas undangan Presiden Jokowi di Istana Bogor, 16 November 2017 lalu.

Startup berstatus unicorn Indonesia masih didominasi oleh penyelenggara e-commerce atau jasa pembayaran, serta transportasi online. Tapi mungkinkah pelaku usaha digital dari sektor lain bisa meraih valuasi lebih dari US$ 1 miliar? Ruangguru sedang mencobanya.

Ruangguru adalah startup di bidang pendidikan yang dibangun oleh Belva Devara dan Iman Usman pada 2014. Tujuan mereka awalnya adalah untuk mempertemukan guru les dan siswa yang membutuhkan bimbingan belajar. Kini keanggotaan Ruangguru telah mencakup 6 juta pelajar dan sekitar 150 ribu guru.

Advertisement

“Masyarakat di Indonesia peduli pendidikan, (di tingkat pendidikan atas) mereka mau masuk universitas terbaik,” Chief Executive Officer (CEO) PT Ruang Raya Indonesia yang juga pendiri Ruangguru, Belva Devara di Jakarta, Kamis (28/12).

Belva optimistis bidang pendidikan digital punya peluang besar untuk berkembang di Indonesia. Catatannya, seperlima demografi penduduk Indonesia merupakan pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan (Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Artinya, sekitar 52 juta dari 260 juta penduduk merupakan target pasar Ruangguru.

Bermula dengan mempertemukan siswa dan guru les, kini Ruangguru memiliki fitur ruangbelajar untuk bimbingan belajar secara online dengan video dan animasi, latihan soal, pembahasan, serta rangkuman modul les.

(Baca juga: Kembangkan Pendidikan Vokasi, Kemenperin Gandeng Startup Ruangguru)

Kemudian, ruangles jadi penyedia guru les privat, ruanglesonline untuk bimbingan belajar secara digital, ruanguji untuk ujian percobaan online, dan digitalbootcamp sebagai grup belajar untuk siswa se-Indonesia.

Berbagai fasilitas belajar itu tidak gratis. Untuk mengakses ruangbelajar misalnya, siswa dikenakan tarif Rp 50 ribu per bulan yang dapat dibayarkan melalui transfer bank. Sementara, tarif ruangles ditentukan oleh masing-masing guru dengan sistem marketplace. “Kami mendapatkan komisi sekitar 20-30%, tapi yang mengatur harganya gurunya sendiri,” ujar Belva.

Ruangguru pun menggandeng pemerintah daerah untuk mengembangkan usahanya. Kerja sama dilakukan, misalnya untuk menggelar tryout digital secara serentak di sekolah-sekolah. Kini Ruangguru telah bermitra dengan 326 pemerintah kabupaten/kota di 32 provinsi di Indonesia.

 “Meski masih terhalang biaya dan kecepatan internet di daerah, tapi jauh lebih murah, efektif, dan menyenangkan dibandingkan belajar lewat bimbingan belajar,” kata Belva.

Halaman:
Reporter: Michael Reily, Pingit Aria
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement