Diwarnai Sentimen Global, IHSG Naik Signifikan Sepekan Terakhir

Happy Fajrian
17 Desember 2018, 02:13
Bursa
Arief Kamaludin | Katadata

Sentimen global menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar modal Indonesia selama sepekan terakhir. Walaupun di lingkungan domestik nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Didorong sejumlah sentimen tersebut, IHSG bergerak fluktuatif. Namun secara keseluruhan indeks mampu bergerak naik cukup signifikan sebesar 0,71%, yaitu dari 6.126,36 pada penutupan Jumat (7/12) menjadi 6.169,84 pada penutupan Jumat (14/12) kemarin.

Pada awal perdagangan pekan lalu, indeks sempat bergerak turun dipengaruhi oleh kondisi bursa Amerika Serikat (AS) yang terkoreksi cukup dalam pada penutupan Jumat sebelumnya. Koreksi pada bursa AS didorong oleh kondisi perekonomian AS yang mulai mengindikasikan resesi.

Indikasi resesi pada perekonomian AS ditunjukkan oleh kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terbalik. Secara historis, kurva terbalik imbal hasil obligasi ini merupakan indikator dimulainya resesi pada perekonomian AS yang sangat akurat.

(Baca: Rupiah Kembali Melemah, Ini Prediksi Ekonom Hingga Akhir Tahun)

Kemudian terjadi perkembangan positif pada negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok. Pihak Tiongkok dikabarkan telah menyetujui beberapa hal terkait tarif, peningkatan impor produk pertanian asal AS, serta program "Made in China 2025" yang dikritik habis-habisan oleh pihak AS. Pihak AS pun merespon positif sikap pemerintah Tiongkok tersebut dengan bersedia mengintervensi kasus CFO Huawei, Meng Wanzhou.

Aura damai ini menjadi sentimen positif yang mendongkrak kenaikan bursa-bursa utama Asia dan global. Akibat sentimen perang dagang tersebut, IHSG sempat terdongkrak naik hingga 1,66%, yakni 0,64% pada perdagangan Rabu (12/12), dan Kamis (13/12).

IHSG dan bursa utama Asia lainnya sempat kembali di bawah tekanan pada Jumat (14/12) karena data ekonomi terbaru yang dirilis pemerintah Tiongkok menunjukkan perlambatan terjadi perekonomian Tiongkok. Melambatnya perekonomian Tiongkok merupakan dampak dari perang dagang yang berlangsung dengan AS.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...