IHSG Naik 1,36% Selama Sepekan, Dana Asing Masuk Rp 6,39 Triliun

Happy Fajrian
20 Januari 2019, 04:00
BEI
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Bursa Efek Indonesia mengadakan konferensi pers mengenai Pengumuman Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan (27/12). Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dirinya optimis dengan pergantian tahun ini, meski tahun depan memasuki tahun politik. Justru tantangan terbesar datang dari faktor eksternal yang tak bisa dihindari.

Menutup pekan ketiga perdagangan saham di tahun 2019, pasar modal Indonesia kembali menunjukkan kinerja yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan peningkatan sebesar 1,36% ke level 6.448,16 dari 6.361,46 pada penutupan pekan sebelumnya.

Sejalan dengan IHSG, nilai kapitalisasi bursa juga mengalami peningkatan sebesar 1,38% menjadi sebesar Rp 7.317,97 triliun dari Rp 7.218,11 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Data rata-rata perdagangan harian sepekan ini juga mengalami peningkatan. Rata-rata volume transaksi harian saham naik 1,47% menjadi 12,95 miliar saham dari 12,76 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Sedangkan rata-rata nilai transaksi saham harian naik 1,73% menjadi Rp 9,35 triliun dari Rp9,19 triliun pada penutupan pekan sebelumnya dan untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 1,27 persen menjadi 491,54 ribu kali transaksi dari 485,37 ribu kali transaksi.

Pada pekan ini dana asing masuk membanjiri pasar saham Indonesia. Investor asing mencatatkan beli bersih saham sebesar Rp 6,39 triliun meningkat 96,62% dibandingkan pekan sebelumnya yang sebesar Rp 3,25 triliun. Sehingga, sampai dengan pekan ketiga tahun ini, investor asing telah mencatatkan beli bersih sebesar Rp 10,43 triliun.

(Baca: Dana Asing Sejak Awal Tahun Masuk ke Indonesia Rp 14,75 Triliun)

Bursa saham Indonesia juga kedatangan dua perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO). Pada Jumat (18/1) BEI resmi mencatatkan dua emiten baru yaitu PT Citra Putra Realty Tbk dengan kode saham CLAY, dan PT Nusantara Properti Internasional Tbk dengan kode saham NATO. Sehingga jumlah emiten baru sampai pekan ketiga 2019 sebanyak lima emiten.

Beberapa sentimen dari dalam negeri yang memengaruhi laju IHSG pada pekan ketiga ini antara lain penyampaian data neraca perdagangan Indonesia (NPI) untuk tahun 2018 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). NPI 2018 mencatatkan defisit sebesar US$ 8,57 miliar yang rekor defisit terbesar sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Selain itu, pada Kamis (17/1) lalu Bank Indonesia mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan, BI 7-Day Reverse Repo Rate, pada level 6%. Tingkat bunga ini telah bertahan sejak November tahun lalu. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan berbagai faktor domestik dan global, termasuk kenaikan bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang diprediksi tidak seagresif tahun lalu.

Ditahannya level bunga acuan BI ini membuat prospek industri keuangan menjadi lebih cerah karena perbankan jadi tidak harus melakukan penyesuaian suku bunga pinjaman. Sehingga, akan lebih mudah mencapai target pertumbuhan kredit tahun ini yang di kisaran 12% sampai 14% menurut proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

(Baca: Sektor Tambang Melesat, IHSG Naik 0,49%)

Saham-saham di sektor keuangan pun kinerjanya naik cukup tinggi selama sepekan ini, yakni sebesar 2,49%, dan berkontribusi cukup besar mendorong kinerja IHSG. Namun, sektor yang paling berjasa mendorong kinerja IHSG selama sepekan terakhir yaitu sektor tambang yang melesat naik 2,91%. Kinerja saham-saham sektor tambang salah satunya didorong oleh naiknya harga batu bara yang menembus level US$ 100/metrik ton.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...