Dibayangi Ancaman Tarif,  Negosiator Tiongkok Berkukuh Kunjungi AS

Image title
Oleh Ekarina - Agatha Olivia Victoria
7 Mei 2019, 17:39
Perang Dagang AS-Tiongkok, Tarif Impor Tiongkok, Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12).

Negosiator dagang Tiongkok yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Liu He bakal bertolak Kamis pekan ini ke Washington DC , Amerika Serikat, untuk melanjutkan pembahasan negosiasi dagang kedua negara. Langkah itu dilakukan di tengah potensi kembali mencuatnya perang dagang pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman menaikkan tarif impor  atas produk Tiongkok. 

Dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (7/5), Liu He akan datang ke AS atas undangan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Sebelumnya sempat beredar kabar Tiongkok bakal menunda kunjungan ini setelah Trump kembali mengumbar pernyataan kontroversial terkait pengenaan tarif.

(Baca: Diancam Trump Naikkan Bea Impor, Tiongkok Kaji Batalkan Negosiasi)

Pada Minggu kemarin, dalam akun twitternya, Trump menulis pengumuman mengejutkan perihal rencananya menaikkan tarif US$ 200 miliar atau sekitar Rp 2.800 triliun atas barang-barang Tiongkok menjadi 25% dari 10%. Trump juga mengancam akan mengenakan tarif impor baru dalam waktu dekat  senilai US$ 325 miliar dari yang saat ini belum tercakup. Langkah tersebut diprediksi akan memukul hampir semua impor dari negara Asia.

"Fakta bahwa Tiongkok mengirim delegasi ke AS menunjukkan pihaknya masih bersedia untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi terlepas dari apa yang AS katakan," kata Lu Xiang, Ahli Hubungan Bilateral dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok milik pemerintah Beijing.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...