Dana Asing Mengalir Keluar Setengah Triliun, IHSG Terkoreksi 1,19%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 73,72 poin atau 1,19% ke posisi 6.135,39 pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin sore (13/5).
Sejalan dengan IHSG, seluruh bursa saham utama di kawasan Asia, kompak berakhir di teritori negatif. Indeks Strait Times terkoreksi hingga 1,20%, Shanghai turun 1,21%, Kospi turun 1,38% dan menjadi indeks dengan kinerja terburuk, sedangkan Nikkei turun 0,72%, KLCI turun 0,57%, dan PSEi 0,17%.
Dilansir dari Antara, analis Panin Sekuritas William hartanto mengatakan bahwa kembali berkobarnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dengan dinaikkannya tarif impor terhadap US$ 200 miliar barang Tiongkok pada Jumat (10/5) kemarin menjadi sentimen negatif bagi IHSG dan bursa Asia.
"Perang dagang sudah jalan. Karena itu arus dana asing berpindah kembali ke AS," ujar William di Jakarta, Senin (13/5). Sepanjang hari ini, menurut data RTI Infokom, dana asing mengalir keluar dari pasar saham hingga lebih dari setengah triliun rupiah, tepatnya Rp 565,11 miliar di pasar reguler.
(Baca: Dibuka di Zona Hijau, IHSG Rawan Koreksi karena Sentimen Perang Dagang)
Dilansir dari Reuters, pemerintah AS mengatakan bahwa kenaikan tarif tersebut bisa saja dibatalkan, namun hal itu tergantung dari perkembangan perundingan dagang lanjutan dengan Tiongkok. Sementara itu pemerintah AS juga tengah menyiapkan kenaikan tarif terhadap US$ 325 miliar impor produk asal Tiongkok yang selama ini belum tersentuh perang dagang.
Pemerintah Tiongkok pun telah mengisyaratkan akan membalas kenaikan tarif yang diberlakukan oleh AS tersebut. Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan bahwa mereka siap melakukan aksi balasan terhadap impor produk AS, namun menolak untuk menjelaskan lebih lanjut aksi balasan seperti apa.
Saham-saham Penggerak IHSG
IHSG sebenarnya mengawali perdagangan hari ini dengan positif, naik 0,26% ke posisi 6.225,39 pada pembukaan tadi pagi, dan sempat menguat hingga ke posisi 6.238,26 atau naik 0,47%. Namun pada pukul 10.15 IHSG mulai masuk ke zona merah dan mengakhiri sesi I terkoreksi 0,24% ke posisi 6.194,36.
Pada sesi II IHSG terkoreksi semakin dalam hingga ditutup pada posisi terendahnya hari ini. Sementara itu total perdagangan saham hanya mencapai Rp 6,66 triliun dari 10,43 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 383.950 kali oleh investor.
(Baca: Tertekan Perang Dagang, Rupiah Dekati Rp 14.500 per Dolar AS)
Seluruh indeks sektoral memerah, dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok hingga 2,69%, kemudian properti 2,67%, aneka industri 1,77%, tambang 1,75%, manufaktur 1,59%, pertanian 1,52%, infrastruktur 1,23%, konsumer 1,0%, perdagangan 0,73%, dan keuangan 0,53%.
Lima besar saham yang paling signifikan mendorong laju koreksi IHSG di antaranya saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan koreksi 2,09%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) 1,36%, PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) jatuh 6,05%, PT Sinar Mas Multi Artha Tbk. (SMMA) 4,93%, serta PT United Tractors Tbk. (UNTR) turun 2,76%.
Investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) di pasar saham hingga Rp 694,7 miliar, yakni di pasar reguler sebesar Rp 565,11 miliar dan Rp 129,59 miliar di pasar tunai/negosiasi. Tiga saham yang paling banyak dilego oleh investor asing yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp 130,6 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) Rp 98,7 miliar, serta saham SMGR sebesar Rp 66,4 miliar.
(Baca: Siam Cement Bakal Caplok 55% Saham Fajar Surya Wisesa Senilai Rp 9,6 T)