Upaya Pemerintah Kurangi Impor BBM dengan Biodiesel

Image title
14 Juni 2019, 05:00
Seorang petugas mengisi bahan bakar B30 di gedung KESDM, Jakarta, Kamis (13/6). B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. 
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang petugas mengisi bahan bakar B30 di gedung KESDM, Jakarta, Kamis (13/6). B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. 

Pemerintah tengah menggenjot pemanfaatan biodiesel dari minyak sawit untuk mengurangi impor solar. Selama ini, impor solar tercatat menjadi salah satu penyebab defisitnya neraca perdagangan.

Pada April 2019 misalnya, defisit neraca perdagangan minyak dan gas (migas) mencapai US$ 1,5 miliar. Angka itu meningkat U$ 1,1 miliar dibandingkan periode Maret 2019 sebesar US$ 400 juta.

Untuk itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan lembaga terkait lainnya bekerja sama mengimplementasikan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berasal dari minyak sawit (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) dengan solar. Pada tahun lalu, percampuran FAME 20% (B20) dengan solar telah berjalan. Tahun depan, campuran BBN akan ditingkatkan hingga mendatori B30 bisa dilaksanakan.

Saat ini pemerintah sedang melakukan uji jalan (road test) B30 pada delapan mobil penumpang dan tiga truk. Uji coba ini diharapkan selesai pada Oktober 2019 dengan beberapa rekomendasi agar program B30 bisa berjalan lancar.

"Road test ini patokannya bukan waktu, tapi keberhasilan mesinnya untuk bisa diterima dengan baik," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan pada peresmian road test B30 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6).

(Baca: Kementerian ESDM Uji Coba Penggunaan B30, Akan Tempuh Jarak 50 Ribu Km)

Untuk tiga unit truk diuji dengan menempuh jarak 40 ribu kilometer, dengan rute Lembang - Karawang - Cipali - Subang - Lembang sejauh 350 kilometer per hari.

Sedangkan delapan unit kendaraan penumpang menempuh jarak 50 ribu kilometer, dengan rute Lembang - Cileunyi - Nagreg - Kuningan - Tol Babakan - Slawi - Guci - Tegal - Tol Cipali - Subang - Lembang sejauh 560 kilometer per hari.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...