Fitch Ungkap Problem Berat Keuangan Grup Duniatex

Hari Widowati
25 Juli 2019, 18:41
Sejumlah pekerja mengawasi produksi kain di salah satu pabrik milik Grup Duniatex.
Dok. Duniatex
Sejumlah pekerja mengawasi produksi kain di salah satu pabrik milik Grup Duniatex.

Anak usaha Duniatex Group, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), diprediksi tidak akan mampu membayar kewajiban amortisasi dan utang bank maupun obligasi yang jatuh tempo pada kuartal III 2019. Perseroan juga tidak menyiapkan strategi manajemen likuiditas atau strategi pembiayaan yang kredibel dari Duniatex Group.

Fitch Ratings menyebutkan, peringkat utang Delta Merlin kembali dipangkas dari B- menjadi CCC- alias masuk kategori junk bond. Dana kas Delta Merlin yang sebesar Rp 700 miliar per Maret 2019 diperkirakan tidak cukup untuk menghadapi pembayaran bunga, amortisasi, dan utang yang jatuh tempo pada kuartal III 2019 sebesar Rp 400 miliar-Rp 450 miliar.

Advertisement

Associate Director Fitch Ratings Singapura Bernard Kie, mengatakan seretnya kondisi likuiditas Delta Merlin disebabkan oleh kebutuhan modal kerja yang lebih tinggi, melambatnya penjualan, dan penyelesaian kontrak opsi valas dengan skema Out of The Money (OTM). Dalam kontrak OTM, harga opsi beli lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar aset yang menjadi jaminannya.

Delta Merlin menerbitkan obligasi senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun pada Maret 2019. Obligasi dolar dengan kupon 8,625% per tahun itu akan jatuh tempo pada 2024. Perusahaan harus membayar bunga obligasinya pada 21 September 2019. Namun, perusahaan tidak mampu menyisihkan dana ke dalam rekening pembayaran bunga. Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban berikutnya terhadap obligasi tersebut pun terancam tak terpenuhi.

(Baca: Gagal Bayar Obligasi, Duniatex Punya Mal hingga Rumah Sakit)

Menurut Fitch, kemampuan Delta Merlin untuk mencari pinjaman dari perbankan dan pasar modal pun berpotensi terhambat. Dokumentasi obligasi DMDT tidak termasuk klausul cross default yang menghubungkan kemampuan finansial perusahaan dengan kinerja perusahaan afiliasnya. Namun, Fitch yakin akses Delta Merlin ke bank dan pasar modal akan dibatasi karena tekanan terhadap kinerja satu perusahaan akan berdampak pada perusahaan yang beroperasi di bawah Duniatex Grup.

Salah satu anak usaha Duniatex, yakni PT Dunia Delta Dunia Sandang Tekstil (DDST) terlambat membayar kewajibannya dan harus melakukan restrukturisasi. Kondisi ini mempersulit upaya Delta Merlin untuk mencari pinjaman baru untuk menutup utangnya. Perusahaan juga kesulitan memenuhi kebutuhan modal kerja sehari-hari. Jika perusahaan memiliki kewajiban lain di luar obligasi dolarnya senilai lebih dari US$ 10 juta, hal itu bisa memicu klausul gagal bayar (default) terhadap obligasinya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement