Genjot Cadangan Blok Mahakam, Pertamina Mulai Garap Proyek Peciko 8A
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memulai proyek pemasangan booster compressor dan deck extension di platform SWP-G Lapangan Peciko. Ini dilakukan guna menggenjot cadangan produksi salah satu lapangan di Blok Mahakam tersebut.
General Manager PHM John Anis mengatakan proyek tersebut menelan biaya sebesar US$ 15,3 juta dan dikerjakan oleh kontraktor asli Kalimantan Timur yakni PT Asta Rekayasa Unggul. Basic engineering mulai dikerjakan sejak kuartal pertama 2018, sementara pengerjaan proyek diharapkan selesai di kuartal ketiga 2020.
Sasaran dari proyek tersebut yakni penambahan cadangan di Peciko sebesar 7.3 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) gas dan 34 ribu barel kondensat. Caranya menurunkan tekanan alir kepala sumur ke mode operasi sangat rendah (LLP – Low Low Pressure) untuk sumur-sumur di platform SWP-G.
John juga menjelaskan pihaknya terus berupaya mengembangkan potensi yang masih ada di Wilayah Kerja Mahakam. "Kami mengerahkan segala upaya dalam menahan laju penurunan produksi alamiah," ujarnya seperti dikutip berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (8/11).
(Baca: Menteri ESDM Minta Pertamina Kerja Keras Tingkatkan Produksi Mahakam)
Proyek ini merupakan pengembangan dari fasilitas yang sudah ada (brownfield) pertama di cucu usaha Pertamina itu. Keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi standar untuk pelaksanaan proyek brownfield selanjutnya.
Selanjutnya, proyek booster compressor juga sedang dipersiapkan untuk beberapa platform lain untuk menambah cadangan di lapangan Peciko. Lebih jauh, metode ini sedang dikaji penerapannya pada lapangan offshore lainnya yakni di lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.
John juga menjelaskan bahwa pengerjaan proyek oleh kontraktor lokal merupakan bentuk kepercayaan PHM terhadap kemampuan perusahaan yang berada di sekitar wilayah operasi. Selain itu pekerja proyek ini 100% merupakan masyarakat Samboja dan sekitarnya.
(Baca: Lifting Migas Pertamina Belum Capai Target, Blok Mahakam yang Terendah)