Bersiap IPO, Traveloka Berfokus pada Layanan Gaya Hidup dan Keuangan

Fahmi Ahmad Burhan
2 Desember 2019, 20:05
Traveloka berencana IPO, perusahaan berfokus pada layanan gaya hidup dan keuangan
Katadata/Agustiyanti
Ilustrasi traveloka

Perusahaan penyedia jasa perjalanan berbasis online (Online Travel Agent/OTA) Traveloka bakal berfokus pada dua layanan yaitu gaya hidup (lifestyle) dan keuangan (financial). Traveloka pun mencatatkan pertumbuhan transaksi tiga hingga empat kali lipat secara tahunan (year on year/yoy).

Terkait layanan gaya hidup, Traveloka memiliki Traveloka Experience dan Traveloka Eats. Sedangkan untuk layanan keuangan, salah satu unicorn ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan.

Traveloka bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) meluncurkan PayLater Card. Perusahaan juga menggandeng perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas menyediakan fitur paylater sejak Mei 2018.

Di bidang pembayaran, startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar ini pun menggandeng fintech pembayaran Uangku. Untuk bertransaksi juga bisa memakai kartu kredit Visa dan Mastercard, transfer bank dan ATM hingga Indomart dan Alfamart.

“Finansial dan lifestyle, kami akan serius di sana,” kata Publik Relations Director Sufintri Rahayu saat konferensi pers di Jakarta, hari ini (2/12). Namun, Sufintri tidak merinci alasan ataupun potensi pasar di kedua layanan ini.

(Baca: Traveloka Berencana Cari Mitra Hingga IPO di Dua Negara)

Laporan Google, Temasek dan Bain menyebutkan, nilai dari layanan keuangan digital di Asia Tenggara diproyeksi mencapai US$ 38 miliar per tahun pada 2025. Bahkan, ada peluang nilainya mencapai US$ 60 miliar atau sekitar Rp 840 triliun per tahun.

Layanan keuangan digital yang dimaksud melingkupi bank, penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP), asuransi, manajemen aset hingga fintech. Segmen yang diincar yakni punya beragam layanan keuangan (banked), dapat akses keuangan tetapi tidak lengkap (unbanked), dan tidak punya akses (underbanked).

Google, Temasek dan Bain menyebutkan, potensi layanan keuangan paling besar adalah pinjam-meminjam. Layanan pinjaman berkontribusi sekitar setengah dari US$ 38 miliar.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...