The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Sesi Satu Turun 0,15%

Image title
12 Desember 2019, 13:29
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (2/8/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 41.36 poin atau 0,65 persen ke level 6,340.18.
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Ilustrasi. IHSG sempat bergerak di zona hijau pada perdagangan sesi I dan menembus level 6.200.

IHSG pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (12/12) ditutup melemah 0,15% menjadi berada di level 6.170,84. Padahal, di awal sesi perdagangan hari ini, IHSG bergerak di zona hijau dengan level tertinggi di 6.201,02.

Koreksi IHSG ini sejalan dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang memutuskan menahan suku bunga acuannya. Fed Fund Rate dipertahankan di level 1,5% hingga 1,75%.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, selain menahan suku bunga, The Fed juga memberikan kode bahwa tingkat suku bunga akan ditahan hingga 2020. Hal ini berarti suku bunga bunga kemungkinan tak akan berubah hingga Pemilu Presiden Amerika yang dijadwalkan tahun depan.

Powell mengatakan bahwa prospek ekonomi Amerika tetap menguntungkan meskipun ada perkembangan global dan resiko yang berkelanjutan. "Sejauh ini kami melihat bahwa apa yang dilakukan The Fed sudah sangat baik," kata Nico dalam risetnya

(Baca: AS Masih Berpeluang Tunda Kenaikan Tarif Impor Barang Tiongkok)

Dia menilai bahwa meskipun ada tekanan, Amerika Serikat tetap optimis terhadap ekonomi tahun depan. Adapun Nico melihat bahwa keputusan perang dagang tetap akan menjadi salah satu penggerak . "Entah negatif atau positif, tergantung bagaimana hasil tersebut," katanya.

Berdasarkan analisis teknikal, Pilarmas Investindo Sekuritas melihat IHSG bakal bergerak bervariatif  hari ini dengan potensi melemah. Indeks akan diperdagangkan pada level 6.152 hingga 6.218.

Berdasarkan data RTI Infokom, total saham yang diperdagangkan pada sesi satu tercatat sebanyak 8,24 miliar saham dengan nilai transkasi Rp 3,78 triliun dan frekuensi sebanyak 275 ribu kali. Tercatat 177 saham menguat, 175 saham terkoreksi, dan 134 saham stagnan.

Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 19,8 miliar di seluruh pasar. Investor asing tercatat beli bersih Rp 10,8 miliar di pasar tunai dan negosiasi dan Rp 9,01 miliar di  pasar reguler.

(Baca: The Fed Bakal Tahan Suku Bunga, Rupiah Melemah ke Rp 14.038 per Dolar)

Berdasarkan sektornya, indeks properti turun paling besar mencapai 1,29%, antara lain didorong harga PT Maha Properti Indonesia Tbk atau MPRO yang anjlok sebesar 24,82% menjadi Rp 2.090 per saham.

Sementara itu, indeks sektor Aneka Industri tercatat naik paling tinggi sebesar 0,63%. Penguatan indeks antara lain ditopang kenaikan harga saham PT Astra Internasional Tbk atau ASII sebesar 0,76% dan PT Selamat Sempurna Tbk atau SMSM sebesar 1,85%.

Adapun bursa saham Asia pada perdagangan hingga pukul 12.00 WIB bergerak bervariasi. Nikkei 225 Index naik 0,29%, Hang Seng Index menguat 1,26%, Strait Times Index melaju 0,9%. Namun, Shanghai Composite Index turun 0,14%.

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...