Ekonomi Terancam Corona, Pemerintah Perlu Perkuat Industri Manufaktur
Pemerintah diminta memperkuat industri manufaktur di tengah potensi perlambatan perekonomian akibat wabah virus corona. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, Indonesia saat ini masih memiliki persoalan rantai pasok.
"Titik kelemahan Indonesia yaitu pada supply chain untuk itu perlu mendorong industri manufaktur," kata Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Komite Tiongkok Haris Chandra di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (11/2).
Peningkatan manufaktur diharapkan dapat memperkuat industri dalam negeri dan mengurangi impor.
(Baca: Asosiasi Tekstil: Wabah Corona Jadi Momentum Industri untuk Mandiri)
Di sisi lain, pemerintah perlu lebih gencar mengadopsi teknologi. Terlebih dengan adanya era industri 4.0. pemanfaatan teknologi harus segara dilakukan untuk memangkas rantai pasokan guna mendapatkan kebutuhan bahan baku. Namun, penguatan manufaktur dinilai membutuhkan waktu panjang.
Haris juga menyatakan, di tengah dampak perekonomian akibat corona, menurutnya pengusaha harus memperkuat daya tahan bisnisnya. Di sisi lain, pemerintah juga diminta mempersiapkan paket kebijakan untuk meningkatkan tenaga kerja Indonesia agar tidak terjadi pelemahan ekonomi.
Dengan begitu diharapkan tak terjadi pemangkasan tenaga kerja. "Ini seperti langkah Tiongkok yang tetap berupaya menjaga perekonomiannya saat ini," ujar dia.