Gojek Klarifikasi Kabar PHK Karyawan di Tengah Pandemi Corona

Cindy Mutia Annur
20 Maret 2020, 14:20
Gojek Klarifikasi Kabar PHK Karyawan di Tengah Pandemi Corona
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, mitra pengemudi menggunakan jaket Gojek dengan logo baru di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (29/7).

Decacorn Tanah Air Gojek dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK karyawan di tengah pandemi corona. Perusahaan menyampaikan bahwa bisnis berjalan lancar, dan enggan berkomentar perihal rumor.

“Kami tidak berkomentar atas rumor dan spekulasi,” kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada Katadata.co.id, Jumat (20/3). Kabar PHK karyawan itu pertama kali dilaporkan oleh Deal Street Asia.

Nila hanya menyampaikan bahwa perusahaan berada pada posisi yang sangat baik secara finansial. “Dan, saat ini, fokus kami membantu Indonesia menghadapi krisis yang disebabkan oleh covid-19,” kata dia.

(Baca: Gojek Bakal Tutup Sebagian Besar Layanan di GoLife, Berikut Daftarnya)

Perusahaan penyedia layanan on-demand itu mengaku bahwa rekam jejak bisnisnya terbukti baik. “Ini menjadi salah satu alasan kenapa bisnis kami telah dan akan terus berada dalam kondisi prima untuk bertahun-tahun ke depan,  sehingga kami dapat terus menjalankan misi secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sekalipun ada virus corona, menurutnya layanan Gojek justru kian dibutuhkan. Sebab, perusahaan menyediakan layanan yang dapat membantu masyarakat menjalankan kegiatan sehari-hari.

Layanan yang dimaksud seperti pesan-antar makanan GoFood, pembayaran digital GoPay, dan lainnya. (Baca: Modal Ventura Anggap Wajar Gojek Tutup Sebagian GoLife & Bukalapak PHK)

Pada akhir tahun lalu, Gojek memang mengumumkan bakal menghentikan beberapa layanan pada platform gaya hidup GoLife. Alasannya, kinerja bisnis sebagian besar platform ini stagnan, kecuali  layanan bersih-bersih rumah GoClean dan pijat GoMassage.

GoLife melalui platform aplikasinya telah mengumumkan hanya akan fokus pada layanan GoMassage dan GoClean. Kedua layanan tersebut berkontribusi 90% dari total pesanan platform tersebut.

Sedangkan jasa cuci baju GoLaundry, jasa pengisian air galon GoDaily, dan marketplace ditutup pada 31 Desember. Lalu layanan jasa salon di rumah GoGlam dan jasa perbaikan AC GoFix berhenti pada 15 Januari 2020.

Kemudian, Jasa cuci mobil GoAuto diintegrasikan dengan layanan GoClean. (Baca: GoLife Tutup Mayoritas Layanan, Bagaimana Nasib Para Mitra?)

PHK karyawan oleh startup, sebelumnya dilakukan Bukalapak. Hal ini merupakan salah satu strategi perusahaan agar dapat menjaga keberlanjutan bisnis, dan menjadi unicorn pertama yang mencetak keuntungan.

Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo menjelaskan meski pertumbuhan transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) adalah indikator penting bagi e-commerce, pihaknya ingin membangun bisnis ke tahap lebih jauh. Perusahaan ingin menghasilkan keuntungan.

Startup penyedia jaringan hotel asal India, OYO juga melakukan PHK karyawan. Perusahaan rintisan yang mendapat investasi dari SoftBank ini juga ingin meraup untung.

(Baca: Bukalapak Dorong Eks Karyawan Kena PHK Buat Startup Baru )

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...