Khawatir Harga Minyak US$ 10, AS Desak Arab Saudi dan Rusia Rujuk

Image title
27 Maret 2020, 07:14
Khawatir Harga Minyak US$ 10, AS Desak Arab Saudi dan Rusia Rujuk
Pertamina
Ilustrasi Kilang TPPI

Harga minyak kembali tertekan pada hari ini. Beberapa analis bahkan memperkirakan harganya bisa anjlok ke level US$ 10 akibat pandemi corona, atau terendah sejak krisis moneter 1998. Karena itu, Amerika Serikat (AS) mendesak Arab Saudi dan Rusia rujuk.

Sejak awal tahun ini, harga minyak melemah lebih dari 60%. "Dunia berada pada waktu yang luar biasa," kata Komisaris otoritas industri minyak dan gas Texas Railroad Ryan Sitton dikutip dari The Economist, Jumat (27/3). "Kita perlu mempertimbangkan solusi luar biasa."

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (27/3) Pukul 06.56 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak Mei 2020 turun 3,83% menjadi US$ 26,34 per barel. Sedangkan harga minyak jenis WTI untuk kontrak Mei 2020 di level US$ 23,16 per barel.

(Baca: Harga Minyak Diramal Anjlok ke US$ 10, Terendah Sejak Krisis Moneter)

Sebenarnya, negara-negara pengekspor minyak dan Rusia atau OPEC+ sudah memangkas produksi minyak. Namun, kesepakatan itu berakhir bulan ini.

Arab Saudi pun mengusulkan untuk memperpanjang masa penurunan produksi, dan bahkan menambah volume pemangkasannya. Namun, Rusia menolak rencana itu. Alhasil, kedua negara justru berencana menambah pasokan.

Padahal, permintaan minyak terus menurun akibat pandemi corona. Analis Morningstar memperkirakan permintaan minyak turun 2,8 juta barel per hari tahun ini, atau penurunan selama setahun terbesar dalam hampir 40 tahun.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...