JNE, J&T dan Paxel Sebut UMKM Terdampak jika Akses Jabodetabek Ditutup

Cindy Mutia Annur
3 April 2020, 06:40
JNE, J&T dan Paxel Sebut UMKM Terdampak jika Akses Jabodetabek Ditutup
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ilustrasi, seorang perajin menyelesaikan pembuatan wayang di Galeri Wayang Ruhiyat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/12/2019).

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengusulkan untuk menutup akses jalan nasional dan tol guna menekan penyebaran pandemi corona. Perusahaan logistik seperti JNE, J&T, dan Paxel menilai, langkah ini akan berdampak negatif terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan, semestinya layanan logistik tidak dihambat karena terkait aspek ekonomi, kemanusiaan dan sosial. "Apabila usul ini dilakukan, tentu ekonomi bisa semakin terhambat dan terpuruk," ujar dia kepada Katadata.co.id, Kamis (2/4).

Apalagi, perekonomian Indonesia ditopang oleh UMKM. Di satu sisi, sebagian UMKM menggunakan layanan e-commerce dan mengandalkan layanan logistik untuk menjangkau konsumen.

(Baca: Usul BPTJ Tutup Jalan Masuk Jabodetabek Menanti Restu Menteri Terawan)

Jika akses tersebut ditutup, pendapatan UMKM akan semakin tertekan. "Belum lagi dampak sosial yang mungkin timbul, karena semakin banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan," ujar Feriadi.

Hal senada disampaikan oleh CEO J&T Ekspress Robin Lo. “Ini akan berimbas terhadap kesejahteraan banyak orang, terutama puluhan ribu kurir yang menggantungkan hidup dari bisnis pengiriman ini," ujar dia kepada Katadata.co.id.

Kebijakan itu juga akan berdampak ke UMKM yang berjualan di e-commerce. (Baca: E-commerce Antisipasi Distribusi Barang jika Akses Jabodetabek Ditutup)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...