Kemenkop Catat 789 Ribu UMKM Masuk Ekosistem Digital dalam 7 Pekan

Fahmi Ahmad Burhan
9 Juli 2020, 14:19
Kemenkop Catat 789 Ribu UMKM Masuk Ekosistem Digital dalam 7 Pekan.
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Perajin menunjukkan media sosial untuk memasarkan produk tas wanita di industri rumahan. Hingga kini sudah ada lebih dari 700 ribu UMKM beralih ke digital sejak gerakkan Bangga Buatan Indonesia diluncurkan.

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat, sudah ada 789 ribu UMKM yang masuk ke ekosistem digital atau dalam tujuh pekan melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia sampai saat ini. Angka ini mencakup 39,45% dari 2 juta UMKM yang ditargetkan pemerintah dari gerakan tersebut sampai akhir tahun.

Sebelumnya, Kemenkop UKM mencatat, baru ada 8 juta atau 13% dari total UMKM Tanah Air yang sudah go-digital pada Mei 2020. Sementara secara keseluruhan, pemerintah menargetkan digitalisasi bisa menyasar 10 juta UMKM sepanjang tahun ini.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimis target 10 juta UMKM ke platform digital di akhir tahun bisa tercapai. Meski mulai  banyak sektor usaha kecil yang mengarah ke platform digital, Teten mengatakan masih ada sejumlah tantangan lain yang akan dihadapi oleh UMKM untuk bisa sukses di ekosistem digital.

(Baca: Menkop Teten Sebut 50% UMKM Terganggu Usahanya karena Corona)

Pertama, minimnya edukasi dan kedua, persaingan kualitas produk. Alhasil, tingkat keberhasilan UMKM dalam menjual produknya pada ekosistem digital menurutnya saat ini hanya berkisar 4%-10%. 

Sedangkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), UMKM seringkali mengalami kendala saat menjalankan usaha menggunakan teknologi digital.

Tantangan itu di antaranya belum adanya kemampuan menggunakan internet (34%), kurangnya pengetahuan menjalankan usaha online (23,8%), pegawai tak siap (19,9%), infrastruktur tidak layak (18,4%), dana kurang memadai (9,7%), dan banyaknya pesaing (3,4%).

Survei tersebut dilakukan terhadap 206 responden UMKM di lima kategori usaha. Mereka berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sebagian besar UMKM ini memiliki skala usaha mikro dengan omzet di bawah Rp 300 juta per tahun.

Oleh karena itu, untuk mendorong UMKM bisa bertahan di platform digital, Kemenkop kemudian bakal melakukan beberapa pendekatan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM, seperti memperluas akses pasar, bantuan permodalan, dan pelatihan. 

Dari sisi pemasaran, pihaknya mengandalkan trading house SMESCO. "Ini memudahkan UMKM yang tersebar di berbagai daerah. Kami buat e-catalog agar seluruh produk UMKM mudah terhubung dengan buyer luar negeri maupun dalam negeri," katanya dalam video conference pada Kamis (9/7).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...