Apindo Sebut Sejumlah Sektor Usaha Lumpuh Akibat Banjir Jabodetabek

Image title
3 Januari 2020, 10:01
Apindo Sebut Sejumlah Sektor Usaha Merugi Akibat Banjir Jabodetabek.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pekerja membuang air yang masuk ke dalam toko saat banjir menggenangi kawasan Pasar Baru di Jakarta, Kamis (2/1). Apindo menyatakan, sejumlah sektor usaha lumpuh akibat banjir yang menerjang Jabodetabek sejak Rabu (1/1) dini hari.

"Ini masalah bencana banjir yg bisa dicegah. Hanya butuh kebesaran hati para pemimpin DKI untuk berhenti bicara dan mulailah kerja besar," katanya dihubungi, Kamis (2/1).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyatakan Pemprov DKI akan bertanggung jawab dan berupaya membantu warga yang terdampak banjir. 

"Sekarang adalah saatnya untuk memastikan warga selamat, warga terlindungi, semua kebutuhan dasarnya tercukupi," tulisnya lewat akun @aniesbaswedan, Kamis (2/1).

Dia telah memberikan instruksi dengan meminta para wali kota, camat, dan lurah mempersiapkan ruang publik seperti kantor pemerintahan dan sekolah sebagai tempat pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir. 

 Anies pun meminta seluruh jajaran Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta turun ke lapangan di bawah komando lurah setempat untuk membantu masyarakat terdampak banjir, termasuk mendirikan dapur umum dan pos kesehatan di lokasi pengungsian.

(Baca: Status Darurat Bencana Berlaku jika Pemprov DKI Tak Bisa Atasi Banjir)

Adapun kemarin, dia menyatakan menyebut banjir di ibu kota mulai terkendali. Menurutnya, ketinggian air di Pintu Air Manggarai sudah menurun. Berdasarkan hasil pantauannya pada Kamis (2/1) pukul 16.00 WIB, ketinggian air mencapai 750 centi meter (cm). Kondisi itu sudah lebih baik dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 900 cm.

"Normalnya di musim hujan itu 600 cm. Kemarin 600-900 cm, tambah tiga meter di Pintu Air Manggarai. Itu luar biasa dan sekarang sudah 750 artinya volume air hulu sudah mulai berkurang," kata Anies usai melakukan pantauan banjir di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Kemarin.

Anies juga menjelaskan jumlah pengungsi di barak penampungan berangsur berkurang. Berdasarkan catatannya, hingga hari Kamis (2/1) hanya terdapat lima ribu warga yang masih bertahan di pengungsian. Sementara, hari sebelumnya jumlah pengungsi bisa mencapai 19 ribu orang.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...