Bidik Bisnis Panel Surya Atap, ITMG Bakal Investasi Rp 3,6 Triliun

Image title
27 Agustus 2019, 19:15
indo tambangraya, itmg, panel surya atap
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Ilustrasi petugas melakukan perawatan panel surya di atap gedung. Indo Tambangraya Megah akan berinvestasi sebesar Rp 3,6 triliun untuk mengembangkan bisnis panel surya atap.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berencana mendiversifikasikan bisnisnya ke energi baru terbarukan, salah satunya bisnis panel surya atap atau solar photovoltaic (PV). Rencananya untuk tahap awal perusahaan akan mengembangkan solar PV dengan total kapasitas sebesar 150 megawatt (MW).

Direktur ITMG Yulius Gozali mengatakan pengembangan solar PV akan dilakukan diluar Pulau Jawa, khususnya di bagian timur Indonesia. Adapun untuk nilai investasinya dibutuhkan lebih dari US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,55 triliun (kurs Rp 14.200 per dolar AS). "Kami akan cari mitra, tapi lagi dikaji," ujarnya, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (27/8).

Total nilai investasi tersebut 70-80% pembiyaannya bisa berasal dari pinjaman perbankan. Menurutnya, untuk mencapai tahap final pendanaan atau financial closing, ITMG harus menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study), dan penetapan mitra terlebih dahulu.

Yulius mengatakan bahwa perusahaan bisa mendapatkan pendanaan dari perbankan swasta di Indonesia, seperti Standard Chartered dan HSBC, asalkan dengan bunga yang kompetitif. "Karena untuk mendapatkan pinjaman ada tahapannya. Mereka juga akan lihat potensi bisnisnya," kata Yulius.

(Baca: Biaya Penambangan Naik, Laba Bersih Indo Tambangraya Anjlok 31%)

Sebagai informasi, emiten yang berfokus pada sektor pertambangan itu mengalami penurunan kinerja keuangan pada periode enam bulan pertama tahun ini. Laba bersih perseroan tercatat turun 31% menjadi US$ 79,82 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh naiknya beban pokok pendapatan dari biaya penambangan. Padahal pendapatan ITMG naik 10,36% pada periode tersebut menjadi US$ 892,70 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 808,89 juta.

Beban pokok pendapatan melonjak 25,2% menjadi US$ 730,30 juta dari sebelumnya US$ 583,15 juta. Beban pokok pendapatan sebagian besar disumbang oleh biaya penambangan sebesar US$ 379,95 juta, lompat hingga 37,5% dibandingkan beban penambangan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 276,24 juta.

ITMG merupakan produsen batu bara Indonesia yang teritegrasi dengan kegiatan penambangan, pengolahan, dan kegiatan logistik. Pada paruh waktu tahun ini perusahaan telah memproduksi 11,4 juta ton batu bara, sedangkan targetnya hingga akhir tahun produksinya bisa mencapai 23,6 juta ton.

(Baca: Pertumbuhan Pengguna Pembangkit Listrik Surya Atap Stagnan)

Reporter: Fariha Sulmaihati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...