Toys ‘R’ Us Amerika Bangkrut, Asia Masih Aman
GlobalData Retail memperkirakan, pada 2016 sekitar 13,7% dari semua penjualan mainan dilakukan secara online. Angka itu naik dari 6,5% lima tahun yang lalu.
Untuk sementara, kondisi tersebut hanya berlaku di Amerika dan Kanada. Operasi perusahaan di Eropa bukan bagian dari proses kebangkrutan dan Toys R Us. Maka, toko-toko mainan mereka di Inggris akan tetap beroperasi normal. Begitu juga operasi mereka di Australia.
(Baca juga: Dilirik Alibaba hingga Amazon, Begini Persaingan e-Commerce Indonesia)
Selain itu, Toys 'R' Us di Asia juga masih aman. “Toys ‘R’ Us Asia Ltd. bukan bagian dari restrukturisasi finansial Toys ‘R’ Us Inc. AS,” kata pihak Toys ‘R’ Us Asia dalam pernyataannya.
Toys 'R' Us Asia dan anak perusahaannya mengoperasikan 226 gerai di Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Makau dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Pada bulan Maret 2017, Toys 'R' Us jepang berhasil diintegrasikan ke dalam Toys 'R' Us (Asia) yang menambahkan lebih dari 161 toko ke jaringan toko mainan pan-Asia.