Beban Berat Garuda: Utang Rp 32 Triliun, Kas Hanya Rp 210 Miliar

Image title
14 Juli 2020, 18:11
Garuda Indonesia, utang garuda indonesia, kas garuda indonesia, keuangan garuda indonesia
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar US$ 120,2 juta sepanjang Januari-Maret 2020.

Tidak hanya itu, manajemen Garuda juga mempercepat penyelesaian kontrak 135 pilotnya yang berstatus PKWT. Meski begitu, Irfan mengaku bahwa percepatan kontrak tersebut diiringi oleh pemberian hak-hak pilot tersebut.

(Baca: Masuk Era Normal Baru, Jumlah Penumpang Pesawat Melonjak)

BUMN penerbangan ini juga melakukan efisiensi dengan memangkas gaji  karyawan hingga jajaran komisaris dan direksi sejak April 2020 dengan rentang 10% sampai 50%. Porsi pemotongan gaji tersebut tergantung dari posisi jabatan. Semakin tinggi jabatan, maka semakin besar pula pemotongannya.

Perusahaan pun terus melakukan penghematan dengan mengurangi biaya operasional direksi dan manajemen tingkat tinggi. "Selain itu, penghapusan biaya entertainment yang ada di jajaran manajemen," katanya.

Perusahaan menargetkan efisiensi hingga akhir tahun bisa mencapai US$ 67 juta. Maskapai pelat merah ini berinisiatif mengelola gap antara pendapatan dan biaya operasional. Ini lantaran pendapatan Garuda turun hampir 90%, sedangkan biaya operasional hanya turun 60%.

Garuda juga melakukan sejumlah inisiatif yang berlaku jangka pendek, salah satunya optimalisasi pendapatan nonpenumpang. Ini dilakukan dengan meningkatkan pendapatan kargo, terutama untuk mengangkut alat medis dan obat-obatan. Perusahaan juga menggenjot bisnis charter pesawat.

Irfan mengaku ada 10 penerbangan dalam negeri per hari yang khusus untuk mengangkut kargo. Adapun, saat ini Garuda bisa mengangkut barang di pesawat penumpang sepanjang beratnya tidak lebih 70 kg karena tidak memiliki pesawat khusus kargo.

Inisiatif lain yang dijalankan perusahaan yaitu restrukturisasi lessor pesawat. "Dalam beberapa bulan terakhir ini, kami negosiasi untuk menurunkan harga sewa pesawat," kata Irfan.

Garuda Indonesia sebelumnya mencatatkan kerugian sebesar US$ 120,2 juta sepanjang Januari-Maret 2020. Jumlah itu menjadi kerugian perusahaan pada kuartal I paling besar dalam lima tahun terakhir, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...