6 Makanan Khas Aceh dengan Cita Rasa Istimewa

Image title
21 Desember 2021, 14:19
Festival Kuah Beulangong antar kecamatan se-Kota Banda Aceh yang dipusatkan di Gampong Pande, Kuta Raja, Senin (21/8/2017). Kuah beulangong adalah salah satu makanan khas Aceh
diskominfo.bandaacehkota.go.id
Festival Kuah Beulangong antar kecamatan se-Kota Banda Aceh yang dipusatkan di Gampong Pande, Kuta Raja, Senin (21/8/2017).

Dunia kuliner Indonesia menyajikan olahan makanan dan minuman yang menarik, termasuk makanan khas Aceh. Provinsi Aceh memiliki sejumlah hidangan yang dibuat menggunakan perpaduan rempah sehingga meningkatkan cita rasa.

Menurut publikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada zaman dahulu Kerajaan Aceh berkembang pesat karena letaknya yang strategis, yaitu di Pulau Sumatra bagian utara dan dekat jalur pelayaran perdagangan internasional.

Para pedagang dari Arab Saudi, Turki, Gujarat dan India singgah di Aceh dalam perjalanan mereka untuk mencari berbagai komoditas dagang, seperti lada, pala, cengkeh dan rempah-rempah lainnya. Penggunaan rempah tersebut kini banyak ditemui dalam makanan khas Aceh.

Berikut nama makanan khas Aceh yang menarik untuk dicoba.

1. Kuah Plik

Kuah plik merupakan makanan khas Aceh dengan cita rasa gurih karena kaya akan rempah. Mengutip buku Aneka Kuliner Aceh, bahan-bahan untuk membuat kuah plik terdiri dari terong hijau, daun melinjo, nangka muda, kacang panjang, buah melinjo, dan kelapa parut.

Bumbu spesial dalam hidangan ini adalah plik u, yaitu kelapa yang telah dibusukkan. Artinya, daging kelapa parut sengaja dibiarkan dalam kurun waktu tertentu agar minyaknya keluar, serupa dengan fermentasi tapai.

Setelah selesai, daging kelapa diperas dengan alat peunerah agar minyak keluar sepenuhnya. Rasa kuah plik didominasi tekstur parutan kelapa. Aromanya juga khas karena bumbu plik u. Makanan khas Aceh ini cocok disajikan selagi hangat.

2. Timphan

Timphan adalah kue tradisional khas Aceh. Biasanya, warga Aceh menyajikan makanan ini saat hari raya. Kue timphan berbentuk pipih dan lonjong dengan bungkus daun pisang muda. Bahan utamanya adalah tepung dan pisang serta isi didalamnya adalah kelapa dengan gula, skrikaya, atau sesuai selera.

Menurut situs Pemerintah Aceh, timphan adalah makanan warisan nenek moyang. Terdapat sebuah peribahasa yang berbunyi: “Uroe get buluen get, Timphan ma peugoet beumeuteme rasa.” Artinya, “hari baik bulan baik, timphan bikinan ibu harus dapat kurasakan”.

3. Keumamah

Keumamah adalah makanan khas Aceh yang terbuat dari olahan ikan. Bentuknya seperti kayu dan teksturnya keras, sehingga dikenal juga dengan istilah "ikan kayu". Proses pembuatan hidangan ini dimulai dengan membersihkan ikan, merebus, mengeringkan, dan menyimpan. Ikan yang digunakan biasanya jenis tongkol atau cakalang.

Mengutip Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, sejarah keumamah berawal saat Perang Aceh. Para pejuang harus melawan penjajah dengan bergerilya di hutan dalam waktu lama. Oleh sebab itu, keumamah dijadikan bekal karena bisa tahan lama dan dapat mencukupi kebutuhan gizi para pejuang.

4. Jruek Drien

Di Provinsi Aceh bagian barat, terdapat makanan khas yang dinamakan jruek drien atau asam durian. Hidangan ini dibuat dari proses fermentasi durian. Durian yang digunakan biasanya terasa asam.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...