Pemerintah Diminta Perluas Diskon Listrik untuk Warga Rentan Miskin

Image title
14 April 2020, 14:33
pln, listrik, corona, covid-19
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Ilustrasi, warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). IERS dan YLKI meminta pemerintah memperluas diskon tarif listrik kepada masyarakat rentan miskin yang terdampak pandemi corona.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi juga sependapat. Menurut Tulus, kelompok masyarakat perkotaan mengalami dampak yang paling serius dengan adannya pandemi corona. Apalagi banyak pekerja terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sedangkan masyarakat pedesaan masih bisa bekerja secara normal. Sehingga tidak kehilangan pendapatan.

"Masyarakat perkotaan dalam kategori miskin dan non-miskin sangat perlu diperhatikan. Sehingga dapat meringankan beban masyarakat yang rentan terdampak," kata Tulus.

Di sisi lain, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menyebut pemerintah telah memberikan bantuan program pangan non tunai kepada 10-30% masyarakat. Sedangkan diskon listrik telah menjangkau 40% masyarakat miskin dan rentan miskin.

"Jadi intinya 40 persen sosial ekonomi rendah sudah dipastikan mendapatkan subsidi listrik. Artinya bahwa cakupannya sudah lebih luas baik miskin maupun rentan miskin," kata Hendra.

Lebih lanjut, menurut dia, PLN sedang mengkaji perluasan keringan listrik bahkan bagi industri dan bisnis.  "Bagaimana kalau nanti biaya beban digratiskan atau rekening minimum atau diberikan diskon 5-10 persen, dihitung secara matang," kata dia.

(Baca: Penjualan Listrik PLN Kuartal I Hanya Naik Tipis Terimbas Corona)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...