Proyek 35 Ribu MW Mundur, Pasokan Listrik Diperkirakan Tidak Defisit

Image title
12 Juli 2019, 13:25
proyek 35 ribu megawatt diundur jadi 2028
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi PLTU. Proyek 35 ribu MW diundur dari 2019 menjadi 2028. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menilai, hal itu tidak akan menyebabkan defisit listrik.

Kemudian, yang masih dalam proses pengadaan sebesar 4% atau 1.453 MW, dan sisanya sebesar 2% atau 734 MW masih dalam tahap perencanaan. Kemajuan proyek ini terdiri dari pembagkit yang dimiliki oleh PLN dan Produsen Listrik Swasta (IPP).

Untuk tahun ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan ada enam pembangkit dengan total kapasitas sebesar 2.161 MW yang akan beroperasi. Pembangkit tersebut yaitu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 100 MW di Kalimantan Selatan yang konstruksinya telah mencapai 99,3%.

Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Bengkulu dengan kapasitas 21 MW dnegan kemajuan proyek mencapai 99,86%, dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas 0,5 MW.

Ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Maumere dengan kapasits 40 MW yang saat ini dalam tes uji coba operasi. Kemudian, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 dengan kapasitas 1.000 MW dengan konstruksi mencapai 84,75%, dan PLTU Jawa 8 (Cilacap Ekspanasi) dengan kapasitas 1.000 MW yang konstruksinya saat ini mencapai 90,7%.

(Baca: Proyek Listrik 35 Ribu MW Baru Beroperasi 8%)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...