Eksplorasi di Sumsel, Golden Eagle Temukan Cadangan 234 Juta Ton

Image title
13 Maret 2019, 14:53
No image

Selama masa eksplorasi September 2018 sampai Februari 2019, perusahaan itu telah melakukan pengeboran atas 18 lubang. Rinciannya, lima lubang pada September, kemudian 10 lubang pada Oktober, dan tiga lubang pada November. Sedangkan, kegiatan pengeboran tambahan tidak dilakukan sepanjang Februari 2019.

(Baca: Arutmin Setor Jaminan Pascatambang US$ 53 Juta untuk Lima Lokasi)

“Kegiatan eksplorasi difokuskan pada pengumpulan hasil pengujian sempel,” demikian tertulis. Biaya untuk eksplorasi lanjutan pada Februari 2019 ini tercatat sebesar Rp 247,5 juta. Dengan demikian, total biaya sepanjang September 2018-Februari 2019 sebesar Rp 2,6 miliar.

Selain memiliki Triaryani, Golden Eagle juga memiliki anak usaha lainnya yaitu PT International Prima Coal (IPC). IPC merupakan pemilik konsesi batu bara di Samarinda, Kalimantan Timur. Mulai berproduksi secara komersial sejak tahun 2010.

Kapasitas produksinya terus meningkat mencapai 900 ribu ton pada tahun 2012 atau meningkat 61% dari tahun 2011. Adapun luas wilayahnya sebesar 3.238 Ha.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...