Terkendala Sumber Daya Manusia, Beberapa Pembangkit Listrik EBT Rusak

Image title
10 Desember 2018, 20:13
Surya EBT
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ilustrasi.

Untuk mengatasi itu, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan revitalisasi. "Untuk sementara kembali menggunakan genset," kata Ezrom MD Tapparan, kepada Katadata.co.id, Senin (10/12).

(Baca: Tiga Poin Utama Rancangan Peraturan Presiden Soal Kendaraan Listrik)

Programme Coordinator for Renewable Energy in Indonesia and ASEAN for Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Rudolf Rauch mengatakan Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ini bisa dimaksimalkan untu melistriki daerah tertinggal.

Pengembangan EBT penting karena jika menunggu dari jaringan PLN maka membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, tarif listriknya juga berpotensi mahal, karena biaya untuk membangun di daerah terpincil juga besar. “Menurut saya solar energy sejauh ini yang paling menarik untuk bisa kita kelola," kata Rudolf.

Adapun, dana dari Kemendes untuk pengembangan listrik pedesasaan melalui dana desa sekitar 14,44. Berdasarkan data dari Kemendes, pada tahun 2018 terdapat sekitar 1. 1444.954 Kartu Keluarga (KK) yang belum mendapatkan listrik. KK yang sudah mendapatkan aliran listrik 6.380.545.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...